Mohon tunggu...
Sigit Wahyu
Sigit Wahyu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Editor Majalah Bobo & Kidnesia.Com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mary Jane Veloso vs Jamaah Haji Paspor Palsu

15 September 2016   16:23 Diperbarui: 15 September 2016   16:40 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana nasib Mary Jane Veloso si pembawa 2,6 kg heroin? Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak akan mengintervensi proses hukum di Indonesia. Lantas, bagaimana nasib 177 calon haji Indonesia yang menggunakan paspor palsu Filipina? Pemerintah Filipina telah menahannya dan hendak memrosesnya sesui dengan hukum yang berlaku di Filipina.

Namun, atas kecerdikan diplomasi Indonesia dan kebaikan penegak hukum Filipina dan tentu saja kebaikan Presiden Filipina, warga Indonesia calon haji yang menggunakan paspor palsu Filipina itu bisa pulang dengan selamat tanpa menjalani proses hukum.

Demikian juga dengan nasib ratusan bapak dan ibu haji dari Indonesia yang sudah terlanjur menggunakan paspor palsu Filipina. Pemerintah Indonesia dengan bangga mengabarkan sudah berhasil berdiplomasi dengan otoritas Filipina untuk menyelesaikannya secara baik-baik tanpa proses hukum.

Demi tegaknya hukum di Indonesia, seorang Mary Jane Veloso harus dieksekusi. Namun demi nasib ratusan haji dan calon jamaah haji Indonesia yang menggunakan paspor palsu Filipina, Indonesia telah mengabaikan tegaknya hukum di Filipina dengan mencapuri urusan hukum Filipina melalui diplomasi.

Kabarnya, Presiden Duterte sudah mengajukan pengampunan untuk warganya Mary Jane Veloso kepadaPresiden Joko Widodo. Apakah Presiden Joko Widodo akan mengabulkannya? Entahlah!

Kalau Presiden Joko Widodo ingat jasa otoritas Filipina dalam membantu membebaskan sandera Abu Sayyaf dan membantu pemulangan ratusan calon haji yang menggunakan paspor palsu Filipina tanpa proses hukum, mungkin keputusannya akan lain.  

Sementara itu kalau Filipina mau, kedatangan bapak-bapak haji dan ibu-ibu hajah Indonesia yang sudah terlanjur menggunakan paspor palsu Filipina bisa menjadi amunisi ampuh dalam diplomasi  membebaskan warganya Mary Jane Veloso dari penjara Indonesia.

Akankah nyawa seorang Mary Jane Veloso bisa ditukar dengan nasib ratusan haji dan hajah dari Indonesia yang harus mampir dulu di Filipina? 

Kalau mau semua bisa diatur melalui pintu diplomasi. Indonesia menyelamatkan ratusan warganya. Filipina juga menyelamatkan warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun