Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tugas Bu Susi dan Syair Lagu 'Nusantara'.

13 Desember 2014   05:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:24 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan lautan hanya kolam susu.

Kail dan jala cukup menghidupimu.

Tiada badai, tiada topan kau temui.

Ikan dan udang menghampirimu.

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.

Syair lagu berjudul 'Kolam Susu' itu identik dengan situasi yang ingin dikembangkan oleh Bu Susi Pudjiastuti. Menteri perempuan yang telah sukses berwirausaha dalam bidang penjualan hasil laut dan penyewaan pesawat-pesawat terbang berukuran kecil tersebut telah mengidentikkan tugas menjaga laut adalah tugas seorang perempuan, terutama tugasnya seorang ibu. Ketika tugas itu diserahkan kepada seorang perempuan, langsung terasa perbedaan aspek emosionalnya. Perhatian yang tulus dari Bu Susi sekaligus kemarahannya pada para pencuri ikan, sangat berbeda jauh dengan sewaktu posisi itu dijabat oleh laki-laki. Ketika urusan kelautan diserahkan pada pejabat birokrat, yang terdengar hanya kunjungan-kunjungan peresmian proyek maupun seminar-seminar yang terasa dingin. Namun keadaan langsung berubah drastia, saat tugas diserahkan pada Bu Susi.

Gairah untuk menjaga wilayah dan menggugah kekayaan laut seperi mengulang kembali syair-syair band Koesplus yang berupa rangkaian lagu-lagu pujian atas keindahan dan kekayaan alam Indonesia, yaitu: 'Nusantara'.

Dalam lagu 'Nusantara 3', yang berbunyi:

Sawah-ladang kuning meluas tanaman padi

Padang hijau penuh ternak dan sapi.

Laut luas berlayaran prahu menyusuri

Burung Camar terbang bernyanyi-nyanyi.

Nusantara, impianku.

Nusantara pujaanku.

Nusantara impianku,

Nusantara kau milikku.

Sangat terasa kekentalan syair lagu Nusantara yang menggambarkan kemampuan alam Indonesia untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduknya. Inilah yang tampak pada program Bu Susi dan Presiden Jokowi saat ini. Bahkan Presiden Jokowi menegaskan akan mengganti Menteri Pertanian bila dalam waktu tiga tahun gagal mewujudkan cita-cita Indonesia berdaulat dalam urusan pangan bagi penduduknya.

Bu Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, juga mencoba untuk menegaskan rencana Presiden yang akan menjadikan Indonesia sebagai Negara Poros Maritim Dunia. Inilah rencana 'Mercusuar' kedua yang juga pernah dicanangkan oleh Presiden Sukarno. Indonesia adalah negara yang pantas menjadi pemain utama dunia karena kekayaan alamnya dan kekuatan dari jumlah penduduknya yang besar.

Jadi kesimpulannya, Presiden Jokowi, Bu Susi, dan lagu-lagu 'Nusantara' merupakan paduan kekuatan yang sangat luarbiasa dalam menuju kegemilangan Indonesia dalam satu tahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun, dan tahun-tahun mendatang.

Setiap pagi berseri-seri , Nusantara.

Sepanjang siang bergembira, Nusantara.

Malam, bulan bersinar terang, semua bernyanyi riang, bersahut-sahutan.

Nusantara, betapa indah Nusantara

Betapa gaya, Nusantara

Di Khatul;istiwa.....

Tak ada yang lebih membuat bergairah diri saya selain melihat perpaduan para pemimpin Bangsa saat ini dalam bekerjasama menuntaskan persoalan bangsa melalui kerja yang terarah dalam tempo yang cepat demi seluruh lapisan rakyat.

12 Desember 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun