Mohon tunggu...
Sigit Riyanto
Sigit Riyanto Mohon Tunggu... Insinyur - Activity

Menempuh pendidikan di Teknik Geodesi UGM Yogyakarta, sempat bekerja di 2 perusahaan tambang di kalimantan dan salah satu vendor peralatan survey dan pemetaan terkemuka di Indonesia. Saat ini aktif mengembangkan, merakit, dan menganalisa penggunaan pesawat tanpa awak untuk pemetaan atau lebih dikenal dengan unmanned aerial vehicle / drone untuk pemetaan. Aktif dalam pemantauan kubah lava G. Merapi menggunakan pesawat rakitan, menghitung volume dan luas bentuk kubah lava merapi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ngetrip Pake NTRIP

24 Februari 2010   09:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:45 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merujuk pada tulisan saya di http://sigitriyanto.wordpress.com. Networked Transport of RTCM via Internet Protocol atau disingkat NTRIP. Disini banyak istilah tentunya. Jenis makanan? Menu tradisional atau semacam game online di internet? Jika itu yang anda maksud, lupakan saja. Ini bukan tentang jenis game baru. Tulisan saya sebelumnya telah membahas tentang GNSS RTK (lihat disini). Tidak perlu saya ulang lebih banyak tentang GNSS RTK, hanya dalam hal ini yang saya tekankan mengenai communication link antara GNSS base dan GNSS rover. Pada GNSS RTK biasa dimana base tidak tetap dan selalu membutuhkan titik koordinat sebagai referensi sistem komunikasi yang digunakan adalah dengan memanfaatkan gelombang radio. Apakah sama radio ini dengan radio Walkie-Talkie atau radio HT? Secara prinsip gelombang dan sistem channel hampir sama. Pada GNSS RTK gelombang radio digunakan untuk menyampaikan data koreksi GNSS dari base ke rover. Kenapa harus dikoreksi? Pertanyaan bagus. Ketika melakukan pengukuran dengan metode GNSS statik, surveyor melakukan pengolahan data dengan komputer setelah data di download. Istilahnya post processing. Pada metode GNSS RTK surveyor tidak melakukan post processing, karena pengolahan itu dilakukan oleh GNSS itu sendiri secara real time. Parameter-parameter yang digunakan untuk mengolah ini dikirimkan melalui gelombang radio yang masing-masing terdapat di GNSS base dan rover. Pada NTRIP gelombang radio ini diganti dengan media lain, yaitu internet. Untuk bisa mengakses ke internet base dan rover membutuhkan wahana. Bisa berupa handphone, atau card GSM yang terintegrasi dengan alat. Prinsip kerjanya hampir sama dengan GNSS RTK menggunakan radio. Data koreksi dari base dikirimkan ke rover melalui internet. Base pada sistem ini merupakan base tetap yang berdiri sendiri dan terikat dengan jaring kontrol seperti jaring geodesi Bakosurtanal. Base terhubung dengan koomputer server yang didalamnya terdapat software basis data yang bisa mengelola data koreksi RTK network. Maksud dari RTK network adalah base-base tetap saling terikat. Base ini dibangun dengan bangunan permanen. Data yang disimpan dalam basis data software seperti software GNSS Spider dari Leica, merupakan hasil kerja GNSS 24 jam nonstop. Dari software ini data tersebut bisa dikelompokkan ke dalam file product yang bisa diakses oleh rover. untuk dapat mengakses data koreksi dari base tetap tersebut rover memerlukan akses berupa username dan password. Username dan password dibuat oleh administrator software basis data, contoh dalam hal ini Spider dari Leica. Pada GNSS RTK rover tidak memerlukan username dan password karena radio yang digunakan sebagai communication link nya cukup menyamakan frekuensi dan channel antara radio yang di base dan di rover. Dalam kasus NTRIP ini agak unik karena rover juga memberikan informasi posisi ke base. Sehingga posisi rover dapat dilihat dari server base. Sistem yang melibatkan base, communication link dengan internet, jaringan base, dan rover disebut CORS (contuniously operating reference stations). Negara-negara yang telah menerapkan CORS diantaranya Swedia, Kanada, Cina, Singapura, Australia dan masih banyak lagi. Untuk Indonesia CORS ini dalam tahap pengembangan. Sistem CORS tidak hanya bisa digunakan untuk pemetaan. Aplikasi lain seperti monitoring bangunan besar seperti jembatan, bendungan, gedung pencakar langit, dan dinding tanah. CORS merupakan sistem yang dalam GNSS RTK sebagai base. Karena base ini beroperasi 24 jam, data koreksi yang dibutuhkan bisa diambil kapanpun sesuai dengan waktu dimana rover bekerja. Baik siang, malam, ataupun sore dan pagi hari. Nantikan pembahasan selanjutnya tentang aplikasi dari manfaat GNSS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun