Kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda sudah melekat pada kebanyakan masyarakat, khususnya anak muda. Minuman ini tersedia dalam berbagai rasa dan disajikan dalam keadaan dingin, sehingga sangat digemari, terutama saat cuaca panas.Â
Meskipun menyegarkan, kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda terlalu sering dapat membahayakan kesehatan. Kesegaran minuman soda berasal dari kandungan gas karbon dioksida (CO2), yang menciptakan gelembung dan memberikan sensasi kesegaran saat diminum.
Selain gas CO2, minuman bersoda juga mengandung gula yang sangat tinggi. Jumlah gula dalam minuman soda sering kali melebihi batas harian yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan. Kandungan gula yang tinggi ini memberikan rasa manis dan kenikmatan pada minuman, namun di balik itu terdapat risiko serius bagi kesehatan.
Kandungan gula yang tinggi dapat memaksa pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin guna menghilangkan glukosa dari aliran darah, sehingga meningkatkan risiko resistensi insulin, yang merupakan pemicu utama diabetes. Selain itu, minuman bersoda dapat menurunkan kepadatan tulang.
 Tingginya kadar gula dalam darah juga dapat mengakibatkan darah menjadi kental, yang berpotensi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak dan memicu stroke. Sementara itu, penyumbatan pembuluh darah di jantung dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
 Kelebihan konsumsi minuman bersoda dapat membawa konsekuensi serius bagi kesehatan, sehingga perlu ada batasan dan pemahaman menyeluruh terkait konsumsi minuman ini.
Sebuah studi yang dilakukan terhadap 2.500 orang (pria dan wanita) pada tahun 2006 menyimpulkan bahwa minuman berkarbonasi jenis cola dapat mengakibatkan berkurangnya kepadatan mineral tulang (bone mineral density atau BMD) pada wanita. Cola diduga mengurangi BMD karena mengandung fosfor yang dapat meningkatkan hilangnya kalsium dari tubuh melalui ginjal.Â
Tahukah Anda bahwa minuman bersoda atau berkarbonasi juga mengandung bahan tambahan yang bersifat asam? Minuman ini mengandung asam karbonat, asam fosforik, dan asam sitrat dengan nilai pH yang asam (berkisar antara 3-4), yang dapat menipiskan lapisan email gigi (dental enamel erosion).Â
Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of Zhejiang University Science B pada tahun 2009 menyatakan bahwa asam dan gula dalam minuman bersoda memiliki potensi asidogenik (pembentukan asam oleh bakteri), sehingga dapat menyebabkan erosi pada email gigi.Â
Proses ini terjadi akibat penambahan zat-zat yang terlalu asam untuk gigi. Jika minuman bersoda juga mengandung gula, erosi pada email gigi bisa bertambah parah atau berlangsung lebih cepat.
Mengkonsumsi minuman bersoda dapat memiliki beberapa dampak negatif bagi tubuh. Berikut adalah beberapa poin utama: