Ternyata setelah ku baca-baca, menjadi seorang pewarta atau jurnalis itu tak segampang yang kubayangkan.
Profesi sebagai wartawan maupun jurnalis kerapkali mendapat perlakuan tak mengenakan. Persekusi-persekusi terhadap wartawan serta bullyan kerap sekali terjadi di Indonesia maupun di negera lainnya.
Namun, dalam hal tersebut semangatku untuk menjadi seorang pewarta semakin bertambah. Lewat artikel-artikel yang ku baca di mesin pencarian google, seorang pewarta harus memiliki sikap profesional.
Dalam pengertian secara luas, pewarta maupun jurnali merupakan seseoranga yang melakukan kegiatan jurnalistik atau orang yang secara teratur menuliskan berita berupa laporan yang akan dimuat di media massa secara teratur.
Keesok harinya aku bertemu seniorku lagi di kantin kampus. Karena biasanya setelah meliput berita, ia kerap mampir.
Aku mulai memberanikan diri untuk menanyakan lebih dalam lagi tentang pekerjaan wartawan.
"Bang benarkah jadi wartawan itu asyik?" Tanyaku.
"Asyik Ben. Tapi hati-hati. Banyak yang tidak senang sama wartawan," Jawabnya dengan muka serius.
"Iya bang. Paham betul semua hal tersebut. Nyawa juga terancam, heheh," Ucapku.
"Nah, itu tau kau. Susah Ben untuk menjadi seorang wartawan. Profesionalisme harus dipegang oleh pewarta, kalau tidak memiliki sikap itu, bisa bikin gaduh," Tambahnya.
Diketahui, untuk menjadi seorang pewarta itu haruslah memiliki sikap profesional, kalau tidak memiliki sifat tersebut, lebih baik jangan.