Mengatasi permasalahan deflasi dan dampaknya terhadap UMKM memerlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah fiskal dan moneter yang tepat untuk merangsang permintaan agregat. Bank sentral dapat mempertimbangkan kebijakan pelonggaran moneter untuk mendorong kredit dan investasi. Pemerintah daerah harus memberikan dukungan kepada UMKM melalui program pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan. UMKM sendiri juga perlu melakukan upaya adaptasi. Diversifikasi produk dan pengembangan pasar baru bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan pendapatan. Pemanfaatan teknologi digital dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi dan jangkauan pasar. Kemitraan dengan pelaku usaha lain dapat menciptakan sinergi yang saling menguntungkan.
Deflasi yang melanda Jawa Tengah telah memberikan dampak yang signifikan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan kelesuan daya beli menjadi tantangan utama yang perlu diatasi. Untuk memulihkan ekonomi, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Jika tidak segera ditangani, risiko penurunan produksi, penutupan usaha, dan peningkatan angka pengangguran akan semakin besar. Oleh karena itu, pemerintah harus mengevaluasi kebijakan fiskal dan moneter yang ada, serta meluncurkan program-program stimulus yang tepat untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Di sisi lain, UMKM juga perlu beradaptasi dengan meningkatkan kapasitas dan daya saing agar dapat bertahan di tengah tantangan yang ada dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H