Mohon tunggu...
sigit kurnianto
sigit kurnianto Mohon Tunggu... swasta -

saya adalah seorang muslim...sangat menyukai persatuan umat,dan semua hal tentang iptek...saya bekerja sebagai tehnisi komputer yg freelance dan tehnisi jaringan warnet....saya sedang mencoba mendalami segala macam ilmu agama,filosofi,teologi dan semua yg berhubungan tentang simbiosis agama dan mahkluk bumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Dunia dan Hidup

28 Juli 2010   04:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:33 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia,sebenarnya adalah ibarat emas yg berkilauan,namun kenyataannya adalah salju yg berkilat bening,dan saat matahari datang,maka ia pun akan meleleh tak berarti.Di kiranya tanaman hijau selamanya,padahal tiba waktunya ditunai akan musnah dan dibakar dibelakang rumah atau dimakan binatang.Allah berfirman: "tidaklah hidup di dunia ini,melainkan hanya permainan dan persendagurauan.Sesungguhnya kampung akherat adalah lebih baik bagi orang2 yg bertaqwa.Apakah kamu tidak memikirkan!"(QS.Al AN AM:32).

Permainan2 itu tidak sungguh2 dan banyak tipu daya,politik,hawa nafsu dan keinginan2 demi kepuasan nafsu.Orang yg mengutamakan semua itu memang kaya raya,terkadang lebih cerdas dari yg taqwa,namun akhirnya akan hancur bersama penderitaan2 .Di saat kita terkagum-kagum dengan hijaunya Tanaman yang indah,perhiasan2 mahal,mobil2 mewah dan semua kenikmatan2 birahi lainnya,semua itu akan berakhir di WC yg sangat busuk.

Dunia, haruslah diperlukan kebijaksanaan terhadap hati untuk di isi dengan bekal diakherat.sekalipun dunia adalah hanya permainan,kita mesti mengisinya dengan usaha hidup,dan amal shaleh.FirmanNya:

“Adapun orang yang durhaka, lagi mengutamakan kehidupan dunia. Maka neraka jahimlah tempat tinggalnya. Sedangkan orang yang takut akan kebesaran Rabbnya lagi menahan diri dari hawa nafsunya maka syurgalah tempat tinggalnya”. (Qs. An-Naziat [79] : 37-38).

Ashtaghfirullah hal ‘adzim, Inilah sebuah kalimat yang tepat untuk mengungkapkan realitas yang ada saat ini. Kita saksikan, sedikit sekali orang kaya yang bersyukur dan orang miskin yang sabar. Ibnul Qoyyim Al-jauziyah mengungkapkan, ada dua kelompok manusia, pertama : mereka yang dikalahkan, dikuasai dan dihancurkan oleh hawa nafsunya. Ia benar-benar tunduk di bawah kendali nafsunya. Kedua : orang yang berhasil memenangkan pertarungan melawannya dan nafsupun tunduk di bawah perintahnya. Memohonlah kepada Allah agar kita dijadikan kelompok yang kedua sebab bukan saja akan mendapatkan keselamatan di dunia, di akheratpun kita akan mendapatkan balasan syurga.

Bagi umat muslim,ini yg perlu di perhatikan:

a. Tujuan hidup : Mencari ridho Allah swt.
b. Fungsi hidup : Sebagai Khalifah Allah swt.
c. Tugas hidup : Beribadah hanya kepada Allah swt.
d. Alat hidup : Segala kenikmatan yang diberikan Allah swt.
e. Teladan hidup : Nabi Muhammad rasulullah saw.

f. Pedoman hidup : Al-Qur’an sebagai firman Allah swt.

g. Kawan hidup : Orang yang berjuang karena Allah swt.

Orang yang memiliki kecerdasan ruhani dan kesadaran yang tinggi, akan menjadikan tolak ukur di atas sebagai pola kehidupannya.Terkadang kita di lupakan oleh kemilaunya emas,canggihnya IPTEK,dan kebebasan yg di suarakan nafsu2 semata.Maka hidup yang benar lahir dari sebuah pandangan yang benar tentang hidup. Seseorang yang memiliki pandangan yang benar tentang hidup selalu menyadari, bahwa umur atau usia yang dimilki pada hakekatnya merupakan kesementaraan. Pada akhirnya ia menyadari, bahwa satu saat akan menemukan batas akhir perjalanan, yaitu kematian.Janganlah semua kesementaraan  hidup ini kita isi dengan menuhankan Nafsu2 semata,atau mengutamakan hak2 yg sifatnya bertentangan dengan akidah kita,dan selalu memenjarakan akal budi kita pada keangkuhan teori2 ilmiah doang!gunakan nurani dalam memahami teori2 ilmiah produk akal manusia itu dengan sebijak2nya,demi mencapai makna dari hakekat hidup yang sebenarnya......dan yang terpenting adalah selalu berserah kepada Allah SWT.

sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun