Mohon tunggu...
Sigit kartono
Sigit kartono Mohon Tunggu... Freelancer - Content creator / ketua bidang seni budaya dpi yayasan Pesanku

Hobi olahraga, menulis dan suka mengamati seni budaya tradisi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Demokrasi Mati Suri, 'Bolone Mase' Brebes Dukung Kotak Kosong

30 Agustus 2024   16:47 Diperbarui: 30 Agustus 2024   16:49 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brebes 30 Agustus 2024 . Dalam pemilihan bupati dan wakil bupati di tahun 2024, masyarakat Kabupaten Brebes dihadapkan pada situasi yang mengecewakan terkait pilihan calon pemimpin mereka. Partai-partai besar yang seharusnya menawarkan beragam alternatif calon bupati dan wakil bupati ternyata justru mengambil langkah yang berbeda. Alih-alih memberikan pilihan yang variatif, banyak partai besar memilih untuk bergabung dengan satu pasangan calon yang diusung oleh partai tertentu.


Keputusan ini tentunya menimbulkan pertanyaan dan rasa frustrasi di kalangan masyarakat. Dalam sebuah demokrasi, partai politik memiliki peran penting dalam memastikan adanya pilihan yang cukup bagi pemilih. Namun, dengan hanya munculnya satu pasangan calon yang diusung oleh koalisi partai, pilihan bagi masyarakat menjadi sangat terbatas. Hal ini mengkhianati esensi demokrasi, di mana seharusnya masyarakat diberikan kesempatan untuk memilih calon yang mereka percaya dapat membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah mereka.


Lebih lanjut, keputusan untuk melawan kotak kosong juga menjadi sorotan. Seharusnya, kotak kosong menjadi simbol ketidakpuasan terhadap kandidat yang ada. Namun, dengan situasi ini, masyarakat tidak memiliki ruang untuk mengekspresikan kekecewaan sebenarnya terhadap kondisi politik yang ada. Banyak masyarakat Brebes merasa bahwa suara mereka diabaikan, dan harapan untuk melihat calon pemimpin yang berkualitas semakin pudar.


Kekecewaan ini tidak hanya berakar pada pilihan politik yang terbatas, tetapi juga mencerminkan ketidakpuasan yang lebih luas terhadap kinerja partai politik di tingkat daerah. Masyarakat berharap agar para pemimpin partai politik lebih peka terhadap aspirasi rakyat dan berani untuk mengusung calon-calon yang benar-benar mewakili kepentingan masyarakat, bukan sekadar mengejar kepentingan politik dalam koalisi.


"Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat Brebes untuk tetap kritis dan terus menyuarakan pendapat mereka. Keterlibatan aktif dalam proses politik, baik melalui diskusi, forum, maupun aksi nyata, menjadi kunci untuk mendorong perubahan yang diharapkan. Hanya dengan demikian, mereka dapat memastikan bahwa suara mereka didengar dan direspons oleh para pemangku kepentingan, serta memperjuangkan masa depan Kabupaten Brebes yang lebih baik". Ungkap Ketua Bolonemase Kabupaten Brebes.


Bolonemase Brebes sebagai salah satu komunitas dalam masyarakat sangat menyayangkan kondisi ini, di mana masyarakat merasa suara mereka tidak dihargai dan tidak punya alternatif. Sejarah politik Brebes menunjukkan bahwa daerah ini memiliki potensi dan sumber daya yang melimpah. Namun, potensi itu tidak akan pernah terwujud sepenuhnya jika masyarakat tidak dapat berpartisipasi secara aktif dalam menentukan masa depan mereka.

Rasa keputusasaan muncul ketika masyarakat melihat betapa proses demokrasi yang seharusnya menjadi ajang untuk memperdebatkan ide-ide dan pemikiran yang berbeda, malah tereduksi menjadi sekadar pemilihan tanpa pilihan. Hal ini bukan hanya mempengaruhi legitimasi pemimpin yang terpilih nantinya, tetapi juga dapat berdampak pada kebijakan yang diambil untuk masyarakat. Ketika pemimpin terpilih tidak mendapatkan mandat yang kuat dari rakyat, maka kebijakan yang dihasilkan pun cenderung tidak akan mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang beragam. Pungkas ketua bolonemase kabupaten brebes Nurul huda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun