Mohon tunggu...
Sigit kartono
Sigit kartono Mohon Tunggu... Freelancer - Content creator / ketua bidang seni budaya dpi yayasan Pesanku

Hobi olahraga, menulis dan suka mengamati seni budaya tradisi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prosesi Budaya di Lereng Gunung Slamet

18 Juni 2023   15:31 Diperbarui: 18 Juni 2023   15:53 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi Asung sesaji (photo : doc Goramas)

Prosesi Asung sesaji (photo : doc Goramas)
Prosesi Asung sesaji (photo : doc Goramas)

Prosesi Budaya Asung Pakurmatan Sesaji Pepak Agung Tilem Kasada
Ing Lemah Wangi
Ketenger, 18 Juni 2023

Sebuah Prosesi Kebudayaan yang diadakan komunitas "Kewargian Adat Lemah wangi " Desa Ketenger , Baturaden Banyumas , Jawa  Tengah, Tanggal 18 Juni  2023 di Situs Lemah wangi , dusun Kalipagu Desa Ketenger , Baturraden Jawa Tengah.

Acara yang dihadiri dan melibatkan
Danramil 02 Baturraden, Kapolsek Baturraden, Kepala Desa Ketenger beserta perangkatnya, Ketua BPD Desa Ketenger beserta anggotanya, Sesepuh Kewargian Adat Lemah Wangi,Para sesepuh adat, ulama dan para pemuka agama, Para pemerhati dan pelaku Adat, serta pelaku budaya dan  spiritual  diantaranya adalah : Jagabaya Nuswantara, Paguyuban Goramas, MLKI Kab. Banyumas, Pakumas, Paguyuban Cakra Satria Wirid, Gading Kusuma, Lare Pandawa, Masyarakat Adat Kali Tanjung, Masyarakat Adat Ketanda, Padepokan Keluarga Ageng Prana Mukti, Pura Pedaleman Giri Kendeng, Majlis Taklim Roudlotul Hikam.

Acara yang diawali dengan prosesi penghormatan doa restu leluhur yang kemudian di lanjutkan dengan prosesi- prosesi selanjutnya seperti Prosesi asung sesaji ke situs lemah wangi,  Meditasi di wilayah sekitas situs dan doa bersama. Prosesi meditasi yang dilakukan di sekitar situs adalah sebuah prosesi pengendapan terhadap laku kehidupan, duduk diam hening, mengamati diri dengan mengistirahatkan pikiran serta sel sel dalam tubuh kita untuk menuju puncak kesadaran. 

Acara semakin khidmat dan magis ketika kidung Asmarandana, Dandang gula serta pangkur dari serat werdatama, di tembangkan.

Acara yang tidak lain tujuanya hanya Bentuk rasa syukur terhadap Tuhan YME ,penghormatan warga terhadap leluhur, sebagai bentuk welas asih terhadap kasih sayang kepada semua mahluk hidup. Yang harapanya dapat membangkitkan kembali  energi positif di lereng gunung Slamet.

Sebuah peristiwa Budaya yang epic yang senantiasa mengingatkan  akan  jatidiri kita sebagai bangsa yang berbudaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun