Mohon tunggu...
sigit pamungkas
sigit pamungkas Mohon Tunggu... Guru - guru fisika

murid adalah guru kehidupan bagi guru di kelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kopi dan Kemerdekaan

13 Agustus 2024   13:05 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:21 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bulan Agustus, bulan kemerdekaan. bulan yang juga identik dengan hawa dingin akibat angin muson timur. Hawa syahdu yang menentramkan kala saya bisa duduk santai di tepi sawah sore hari diperjalanan pulang setelah seharian mengajar. sambil bersandar di body motor vario butut saya, sesekali menyeruput kopi dari penjual yang kopi keliling yang kebetulan lewat.

iseng iseng saya tanya "sudah laku banyak pak?"

"sepi mas. makin kesini jualan makin susah. istri jualan dipasar juga makin susah karena harga makin naik. ga punya banyak modal pak" sahut bapak penjual kopi tadi

"jualan kopi keliling usaha pokok apa sambilan pak?" tanya saya lagi

"sambilan pak. semua sambilan pak. saya garap sawah juga sambilan. saya dagang gorengan juga sambilan. asal uang bisa muter aja pak" jawab dia

"gitu ya pak" sahut saya bingung mau nyautin apa. karena memang niatnya sengaja menikmati senja di pinggir sawah di area jembatan tol kertasari tanpa ada kata apa apa.

Mungkin ini yng desebutsalah satu nikmat dunia. menghirup aroma padi yang menguning dengan hawa dingin agustusan dan melihat matahari yang hampir tenggelam sambil menyeruput kopi serta aromanya.

"jaman sudah merdeka tapi hidup masih susah pak. jualan susah. yang beli makin dikit. kalo kata berita yang saya denger dunia lagi resesi. emang resesi itu apa pak?" tanya dia sambil curhat

"oh resesi?jadi resesi itu Arti Resesi adalah kondisi ketika perekonomian suatu negara      mengalami penurunan dalam jangka waktu yang cukup lama. Resesi ekonomi dapat diukur berdasarkan turunnya PDB      (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic Product) selama dua kuartal berturut-turut " jawab saya sambil baca google

Bapak itu pun manggut manggut. ga tau paham atau enggak,tapi saya harapkan beliau ga tanya lagi soal resesi karena saya bukan ahli ekonomi.

"kalau soal merdeka, menurut bapak merdeka itu yang kaya apa sih pak?" tanya saya sambil ngisep asap rokok bapak penjual kopi tadi yang disebul ke samping muka saya

"apa ya pak. merdeka ya merdeka. bebas dari penjajah. hidup enak. atau kalo tidak enak ya minumal hidup cukup. ga perlu ngutang sana sini buat muter modal usaha. bisa sekolahin anak murah klo bisa gratis. bisa berobat dengan biaya murah. kalau bisa gratis. nyari kerjaan gampang" jawab bapak itu panjang lebar, berasa saya lagi dikuliahin 2 sks.

"ya klo sekolah gratis kan emang udah gratis pak. berobat gratis juga udah kan pak?"jawab saya

"sekolah gratis ya buat yang negeri. sementara sekolah negeri jumlahnya terbatas pak" tangkis dia pke jurus kera sakti.

"iya juga ya..."jawab saya sambil terguling guling kena jurus kera sakti tadi

" soal berobat juga ya sdh dimudahkan juga pak. cuma masih ada kelas kelasan kadang kita yang ga nyaman dengan kelas kelas itu. dpet kelas 3. ruangan penuh banyak orang. mau naik kelas kita harus nambah kekurangannya" jawabnya lagi

"ya sudah pak. sabar ya pak. semoga bapak selalu diberi rejeki yang cukup dan selalu diberi kesehatan. aamiin"

ga tau mau bicara apalagi, yang jelas kami terdiam dengan pikiran kita masing masing.

si bapak yang mikir gimana klo hari sepi lagi dagangan kopinya. sementara saya lagi mikir gimana cara bayar kopinya yang teryta saya lupa bawa dompet.

indonesia, negeri seribu pulau yang merdeka dengan cara heroik oleh para pahlawan bangsa. tempat bersandar kita di hari tua dengan segala cita dan cinta. 79 tahun sudah indonesia merdeka. sebuah angka yang cukup tua untuk ukuran manusia. sebuah angka yang menunjukan betapa dalam dan jauh perjalanan bangsa ini. semoga apa yng dharapkan bapak penjual kopi tadi bisa segera terwujud . dengan indonesia emasnya. merdeka dengan sesungguhnya. kemerdekaan hakiki. kemerdekaan secara lahir batin. 

Aku tiba tiba tersentak dari lamunan. sementara aku lirik si bapak masih asyik dengan lamunannya. dengan mengumpulkan segenap keberanian aku bilang ke si bapak

"pak, melamun itu memang asyik. tapi kita juga jangan lp dengan kenyataan. kembalilah kedunia nyata pak. hadapi segala rintangan pak. semoga kerasnya kehidupan ini tidak membuat bapak menyerah untuk tetap berjuang untuk mendapingi kemerdekaan bangsa ini"kata saya sambil berapi api.

"firasat saya kok ga enak ya pak. sya jualan kopi hari ini sudah ada 3 orang yang utang pak. omongane manis banget" jawab si bapak tadi curiga

"nah itu pak yang mau saya bilang. ternyata saya g bawa dompet pak. gimana kalo bapak saya anter ke rumah saya ambil dompet terus kesini lagi pak?" sya tawarkan solusi

"lah terus dagangan saya?" tanya dia bingung

Sampai sekarangpun kebingungan itu masih terjadi. dan saya putuskan untuk tidak melanjutkan tulisan ini karena tidak tahu gimana lagi untuk menyelesaikan masalah ini.

selamat ulang tahun ke 79 untuk indonesia tercinta

dirgahayu republik indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun