Betapa pun kita mau berdebat dengan argumen-argumen canggih untuk melumpuhkan kebenaran, kita tidak akan sanggup melawan kebenaran sejati yang datang dari Allah. Dan, rangkaian peristiwa mulai dari pidato di Kepulauan Seribu, tiga aksi damai yang dimulai dari Oktober, aksi damai 411, hingga aksi superdamai 212, telah memperlihatkan kepada kita sebuah gambaran yang teramat jelas tentang kebenaran, keadilan, solidaritas, dan kemanusiaan yang ditunjukkan oleh umat Islam saudara-saudara kita yang telah menunjukkan kekuatan ukhuwah dan spirit ilahiah yang tak terbendung dalam kumpulan massa yang damai, tertib serta padu. Perhatikanlah angka 411,seakan angka 4 adalah ه (Ha’), dan 11 yang menempel ke ه adalah لل (dua huruf lam yang bergandeng – lam jalalah, yang digunakan untuk menuliskan lafadz Allah), sehingga 411 terlihat seperti لله. Kebetulan? Entahlah, Wallahu A’lam. Dan bagi yang jeli dan cukup sensitif memandang fenomena yang terjadi di Indonesia belakangan ini, kini kita disuguhkan pemandangan-pemandangan dan pembuktian-pembuktian kebenaran ayat-ayat Al Quran, dan surah Al Maidah kini berlanjut ke ayat ayat berikutnya, yang menuntut kita umat muslim untuk mengikutinya, atau meninggalkannya dengan risiko yang silakan tanggung sendiri.
Para alumni gerakan aksi damai kini terus memfollow-up kegiatannya dengan kegiatan-kegiatan nyata berikutnya yang menunjukkan keseriusan umat muslim membangun peradaban yang madani, salah satunya dengan mendirikan koperasi syariah dan minimarket muslim. Waqul Jaa’al Haqqo Wazahaqol Bathil. Innal Bathila Kaana Zahuqo. Dan katakanlah, kebenaran telah datang, dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H