Wakil Ketua DPR, Proyo Budi Santoso (PBS) berinisiatif mengundang Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ke gedung parlemen untuk membicarakan polemik panitia pemilihan Wakil Walikota Surabaya (detik.com/21 Feb 2014). PBS mengaku, dia mengundang Risma sebagai tindak lanjut atas tembusan surat panitia pemilihan yang telah dia terima sebelumnya. Hari ini, Jumat 21 Februari 2014, PBS juga mengundang panitia pemilihan untuk memaparkan berbagai kejanggalan selama proses pemilihan Wisnu Sakti Buana sebagai wakil Risma.
Arif Wibowo, anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP menyindir langkah PBS mengadakan pertemuan dengan Risma tersebut. Dia mempertanyakan motivasi PBS, apakah murni mediasi atau ada motif politik karena tidak ada anggota DPR lain yang dilibatkan. Arif Wibowo juga menyatakan PDIP sebagai partai pengusung Risma pun tidak tahu kalau Risma diundang PBS.
Sebagaimana ramai diberitakan, Risma memang frustasi atas pemilihan Wakil Walikota Surabaya yang menurutnya tidak sesuai prosedur sehingga beberapa hari setelah pelantikan Wisnu Sakti Buana tidak mau menemui wakilnya tersebut. Risma mungkin sudah tidak tahu mau mengadu kemana lagi karena Menteri dalam Negeri, Gamawan Fauzi sudah menyatakan kalau pelantikan Wisnu Sakti Buana sudah memenuhi syarat formal. Mau mengadu ke DPP PDIP juga percuma karena sebagaimana dikatakan Pramono Anung, Wisnu Sakti Buana adalah kader terbaik PDIP Surabaya sehingga diajukan sebagai wakil walikota. Maka, bak gayung bersambut, begitu dapat undangan dari PBS, Risma mau datang ke gedung DPR untuk mengadukan masalah pemilihan wakil walikota tersebut.
Saya tidak tahu apakah PBS sudah berkoordinasi dengan pimpinan DPR lainnya saat mengadakan pertemuan dengan Risma. Kejadiannya mungkinsama dengani kunjungan kontroversial PBS ke LP khusus koruptor (Sukamiskin) Bandung yang katanya bertindak atas nama pribadi dan tidak sepengetahuan pimpinan DPR lainnya. Kalau melihat pemberitaan di media, kelihatannya PBS berinisiatif sendiri mengundang Risma sehingga tidak aneh mendapat pertanyaan dari anggota DPR lainnya. Jadi, wajar jika ada tudingan PBS memanfaatkan popularitas Risma sebagai public darling dengan ikut menengahi kisruh pemilihan Wakil Walikota Surabaya. Harapannya meraih simpati masyarakat menjelang pemilu April 2014. Apalagi, PBS baru saja diterpa kasus dugaan korupsi pengadaaan Alqur’an dan kunjungan kontroversialnya ke LP lapas Sukamiskin Bandung sebagaimana saya sebutkan diatas.
Motif PBS sebenarnya, hanya dia dan Tuhan yang tahu !
Maturtengkiu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H