Pada sesi berikutnya Bapak Firdaus Ahmad Rizqi S.E., M.M dan rekannya Bapak Muhammad Abas sebagai perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur turut memberikan wawasan kepada masyarakat akan pentingnya literasi dan inklusi keuangan. OJK sebagai lembaga yang bertugas mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan di Indonesia senantiasa memberikan himbauan untuk cerdas berinvestasi. Tidak hanya itu, Firdaus mengingatkan agar senantiasa memperhatikan "2L" sebelum berinvestasi yakni legal (berizin) dan logis (masuk akal). Masyarakat dihimbau perlu senantiasa mewaspadai pinjaman online ilegal.
Urgensi Tata Kelola dan Kinerja Berkelanjutan BUM Desa
Materi berikutnya disampaikan oleh Yanuar Nugroho, S.E., M.Sc dari Fakultas Vokasi Universitas Airlangga pada kegiatan hari kedua pelatihan yang diselenggarakan di Padma Agrowisata Ngancar, Kediri tanggal 22 September 2024. "Pengelolaan potensi Desa dilakukan secara berkelanjutan sebagai wujud kerja sama atas kemandirian Desa", ujar Yanuar. Masyarakat dan pihak BUM Desa perlu memiliki rasa sense of belonging atau rasa kepemilikan atas Desa sehingga upaya peningkatan kapasitas pembangunan ekonomi dapat terwujud secara optimal. Pentingnya sinergi kolaboratif sebagai ajang promosi,salah satu contohnya adalah bekerja sama dengan para content creator sebagai ajang promosi.
Rencana Strategis (Renstra) Sebagai Penunjang Keberhasilan Bisnis BUM Desa
Selanjutnya materi disampaikan oleh Vidya Intani Athfalina, S.E., M.S.Ak dari FEB Universitas Airlangga. "Rencana Strategis ini akan membantu BUM Desa untuk fokus pada prioritas jangka panjang, memastikan bahwa usaha yang dijalankan dapat memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi Masyarakat Desa," jelas beliau dalam sambutannya. Bentuk rencana strategis harus benar-benar mewakili kebutuhan dan potensi desa. Dalam materinya, Vidya menyebutkan Masyarakat Desa perlu membangun branding secara kolaboratif dalam aspek promosi. Unit-unit usaha milik Masyarakat Desa perlu memiliki diversifikasi produk. "Desa Pandantoyo juga menghasilkan kopi Luwak", timpal salah satu bendahara BUM Desa Pandantoyo. Hal ini tentu membantu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD). Sehingga timbal balik sebagai bentuk support atau dukungan bagi masyarakat seperti fasilitas.
Aplikasi FORSA Mendukung Transparansi Pengelolaan Keuangan BUM Desa
Pada sesi terakhir materi disampaikan oleh Bapak Sigit Kurnianto, S.E., M.S.A., Ak., CA., SAS., CGAE., ASEAN CPA. Dalam sambutannya, beliau memaparkan keunggulan FORSA BUM Desa dalam mendukung tata kelola yang baik (good governance). "Digitalisasi adalah langkah penting untuk meningkatkan transparansi dan tata kelola yang baik dalam pengelolaan BUM Desa. Aplikasi FORSA BUM Desa hadir sebagai solusi agar BUM Desa dapat lebih terstruktur dalam menjalankan operasionalnya, sehingga kemandirian ekonomi desa dapat tercapai dengan lebih cepat dan berkelanjutan.", ujar Bapak Sigit. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset dan inventaris milik BUM Desa akan senantiasa terstruktur dan  terdokumentasi dengan baik sebagai bentuk transparansi atas Desa kepada Masyarakat.
Pelatihan Ditutup dengan Semangat Membangun Keberlanjutan BUM Desa
Perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga Surabaya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat serta Masyarakat Desa Pandantoyo karena telah mengikuti seluruh rangkaian acara pelatihan dengan baik. Kegiatan Program Pengembangan Desa Binaan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada peserta yang telah mengikuti seluruh rangkaian acara.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya