Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hanya Indeks Ini Tak Diklaim Anies Baswedan Sebagai Keberhasilan

22 Juni 2019   23:47 Diperbarui: 22 Juni 2019   23:59 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menanggapi hasil survei ini Anies bergaya seperti dosen meminta Setara membuka data kuesionernya. Ibaratnya seperti pepatah "buruk muka cermin dibelah".

 "Saya ingin baca nanti studinya, studi apapun kita harus baca supaya kita ketahui dan saya menganjurkan kepada Setara untuk mengumumkan daftar pertanyaanya kepada publik, kuesionernya, seluruh kuesionernya," kata Anies   seperti dilansir Detik (8/12/2018).

Bahkan saat itu Anies bersemangat sekali mempermalukan Setara Institute  secara tak langsung di depan public dengan mengajak ahli statistic menguji validitas dan realibilitas instrumen survey dari Setara Institut. 

Aksi ini mirip kubu Prabowo ketika tak mempercayai   hasil quick count dan penghitungan suara dari KPU.

 Seharusnya Anies membuka capaian bidang toleransi ini juga saat pamer prestasi  atau jangan - jangan Anies malu karena dirinya penyebab indeks toleransi makin merosot . Masih tersimpan dalam memori kolektif warga DKI Jakarta tentang sengitnya kubu Anies memainkan isu intoleransi SARA untuk menjegal gubernur  petahana, Ahok. 

Aksi tersebut tak sia - sia Anies - Sandy berhasil menggiring  opini di depan public sebagai sosok sosok religious, dan pro-rakyat. Kesan pro-rakyat ini dibangun lewat jargon anti -reklamasi , baru sekarang skenario busuk ini terungkap bahwa Anies tidak sungguh anti - reklamasi. 

Pemberian IMB kepada bangunan di pulau reklamasi tanpa menunggu pengesahan Perda Zonasi memberikan bukti Anies hanya membohongi para pemilihnya di Pilkada lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun