Menurut Road Safety Asociation (RSA) Setiap tahun hampir 1,3 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di jalan dan lebih dari 3000 orang meninggal setiap harinya. 90% kematian akibat lalu lintas terjadi dinegara negara berpenghasilan rendah.Â
Dan ternyata kecelakaan di jalan merupakan salah satu dari tiga penyebab utama kematian bagi orang antara umur 5 sampai 44 tahun yang memang masih produktif dan merupakan penyebab utama kematian kelima di dunia.
Dari data dan fakta RSA ini sangat jelas bagaimana infrastruktur dalam hal ini jalan raya yang baik mampu mengurangi penderitaan pengguna jalan raya.Â
Untuk mewujudkan dekade keselamatan tersebut ada stake holder yang khusus terlibat langsung dalam keselamatan di jalan raya. Penanganan dilakukan mulai secara terpadu melibatkan kementerian dan lembaga negara (K/L).
Ada lima K/L yakni Bappenas sebagai koordinator, KemenPUPR sebagai penyedia infrasteuktur, Kemenhub sebagai regulator, Kepolisian menangani penegakan hukum di jalan raya  dan Kemenkes untuk penanganan paska trauma.Â
Sukses mudik 2019 tak lepas dari kerjasama 5 unsur di atas dan dukungan K/L lain yang secara tak langsung memberikan dukungan. Tak boleh dilupakan juga adalah kepatuhan pengguna jalan raya untuk mematuhi aturan dan arah petugas di lapangan.
Bisa saya simpulkan, masyarakat yang terprovokasi oleh pernyataan elite politik bahwa rakyat tak butuh infrastruktur fisik adalah sebuah kebodohan. Kebodohan yang berasal dari kemalasan mencari tahu informasi yang benar, bukan kebodohan karena warisan.Â
Di era keterbukaan informasi saat ini banyak materi informasi yang sangat membantu memahami persoalan di sekitar kita. Jadi jangan menggantungkan informasi pada elite politik, tokoh agama yang sering melontarkan informasi untuk kepentingan kelompoknya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H