Sebuah narasi elok dibangun di masyarakat sebuah cerita kezaliman aparat keamanan terhadap kegiatan keagamaan, sebuah modus standar politik "playing victims" untuk menggalang simpati publik.
Efek diharapkan dari aksi ini publik bersimpati kepada mereka, sudah pasti dibumbui dengan cerita-cerita bernuansa negatif tentang tindakan tak adil aparat Kepolisian. Lanjutannya diharapkan pendukung Jokowi di Kota Solo bakal ter-provokasi dan melakukan aksi-aksi tandingan saat kelompok ini melakukan aksi serupa di lain waktu, bila terjadi bentrokan fisik antara dua kubu memang ini yang diharapkan.
Bila hal ini terjadi, framing narasi berikutnya adalah kubu Paslon 01 anti-agama, disusupi Komunis, terbukti dari salah satu orasi PA 212 Solo Raya menyebut istilah Komunis sebagai musuh seperti di video berita dari TV One (13/01/2019). Kubu Paslon 02 sedang membangun sebuah narasi besar dengan tujuan utama mendelegitimasi pemerintah dan penyelenggara Pemilu April 2019 nanti.Â
Jelas sekali ada niat jahat kelompok pendukung Paslon 02 ini terlihat dari pernyataan Raden yang menuduh aparat keamanan menghalang-halangi gerakan mereka lewat razia dari subuh dan pembubaran massa.
Sebenarnya reaksi aparat keamanan ini yang diharapkan oleh kelompok PA 212 untuk merebut simpati masyarakat terutama umat Islam dan mendiskreditkan pemerintahan Jokowi.
Dengan begitu skenario playing victims bisa terus dilanjutkan, aksi-aksi berikutnya bakal makin sering, dan semakin represif aparat keamanan, kelompok ini semakin di atas angin untuk menuduh pemerintah otoriter dan bakal curang pada Pilpres 2019.
Skenario ini sesungguhnya lanjutan dari upaya-upaya Koalisi Paslon 02 sebelumnya, yaitu mendiskreditkan pemerintah dan delegitamasi KPU lewat berita hoaks 7 kontainer surat suara sudah tercoblos.
Di Kota ini isu Komunis di Kubu Paslon 01 bakal menjadi senjata ampuh Kubu Paslon 02 untuk menyudutkan pendukung Jokowi oleh kelompok agama garis keras yang merapat ke Kubu 02, mengingat kota ini pernah menjadi basis kuat pendukung Soekarno, juga  Partai Komunis Indonesia (PKI) di era Orde Lama.Â
Saat ini, Kota Solo adalah basis terkuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H