Dengan kondisi saat ini kami sudah mulai berpikir untuk melakukan kebijakan push (mendorong) supaya orang berpindah dari angkutan pribadi ke angkutan umum," ungkap Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono dalam  Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB 9) di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (02/07/2018).
Kementerian Perhubungan berusaha terus dengan kebijakan push dan mengedukasi masyarakat agar memakai transportasi umum. Bayangkan, kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jabodetabek bisa mencapai Rp 100 triliun per tahun.
BPJT Jabodetabek sejauh ini baru memberlakukan manajemen lalu lintas atau rekayasa lalu lintas. Pemerintah belum berpikir untuk membuat jalan tol baru di wilayah Jabodetabek. "Kita gunakan infrastruktur yang ada. Persoalan manajemen lalu lintas juga terkait banyak faktor. Misalnya, kami menemui OJK agar industri otomotif menerapkan uang muka pembelian yang mahal." ujar Bambang.
Integrasi TolÂ
Persoalan tarif sangat sensitif bagi masyarakat, terutama pengguna rutin jalan tol, mau tidak mau akan mempertanyakan layanan bila ada kenaikan. Lalu apa kaitannya antara tarif dan integrasi ? Memang tidak berdampak langsung dari kacamata mikro, namun bila ditelaah secara luas akan terlihat dampak kebijakan integrasi tol dan Jorr ini, menurut paparan dari Badan Pengelola Transportasi Jabedetabek sebagai berikut :
- Tarif tol untuk perjalanan jarak jauh akan cenderung menurun, sejalan dengan esensi pembangunan jalan tol yaitu memfasilitasi kebutuhan perjalanan jarak jauh dan angkutan logistik
- Sekitar 61% pengguna JORR akan mengalami penurunan tarif
- Tingkat kemacetan di JORR diharapkan akan berkurang dengan dihilangkan nya 5 titik transaksi
"Integrasi pada intinya adalah untuk peningkatan layanan melalui penyederhanaan sistem transaksi dengan tarif tunggal," ujar Ka BPJT, Bambang Prihartono. Â Menurut Bambang, saat ini transaksi dilakukan 2-3 kali dikarenakan pembangunan tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) dilakukan secara bertahap dan operator / BPJT juga berbeda.Â
"Namun, kondisi per hari ini tol JORR sudah tersambung seluruhnya. Dengan integrasi, sistem transaksi tol menjadi sistem terbuka di mana pengguna hanya satu kali membayar tol, sehingga lebih mempermudah masyarakat sebagai pengguna tol," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menambahkan bahwa berdasarkan pemetaan, dengan sistem pembayaran terintegrasi, sebanyak 61% pengguna tol JORR akan diuntungkan karena membayar tarif lebih murah dari sebelumnya. Disebutkan, sebanyak 61% pengguna tol itu adalah mereka yang menempuh jarak jauh atau yang biasanya melakukan lebih dari satu kali transaksi di beberapa gerbang tol.
"Ada 38% pengguna jalan yang akan membayar lebih mahal. Namun, kita kembali melihat esensi pembangunan jalan tol adalah untuk memfasilitasi kebutuhan pergerakan jarak jauh dan angkutan logistik," terangnya.
"Dari hitungan BBM saja akan turun sekitar Rp3 miliar-Rp4 miliar sehari dari kebijakan ganjil-genap yang diperluas selama Asian Games ini," tukasnya. Â Satu hal, Kemenhub akan menyediakan 1.000 Bus di permukiman untuk memeningkatkan aksebilitas masyarakat perkotaan dari permukiman ke kota.