Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Allianz Junior Football Camp, Jalan Sunyi Pembibitan Pesepakbola Usia Dini

2 Juli 2018   18:20 Diperbarui: 2 Juli 2018   18:27 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karin zulkarnaen berbincang santai dengan blogger setelah laga ekhsibisi

Pembibitan olah raga adalah jalan sunyi, jauh dari popularitas, nama pelatih, klub atau sponsor akan terbawa saat anak - anak asuhnya menorehkan catatan prestasi. 

Demikian pula di cabang olah raga sepakbola, ironis sekali Indonesia adalah negara besar dengan penduduk lebih dari 200 juta, serta penggemar bola kaki ini sangat besar tapi di ajang kompetisi internasional selalu gigit jari. 

Dibandingkan dengan Thailand, negara kecil dengan penduduk tak lebih dari 100 juta (68 juta) tapi mempunyai ranking lebih tinggi di FIFA. Menurut situs FIFA (fifa.com), saat ini negeri gajah putih ini menempati ranking 122 dari untuk sepakbola putra dari seluruh anggota FIFA, sedangkan Indonesia menduduki peringkat nomor 164.

Tentu sangat memprihatikan, bukan rahasia umum timnas Indonesia selalu takluk saat berhadapan dengan timnas Thailand di kompetisi regional. Langkah Allianz, perusahaan asuransi asal Jerman terjun dalam pembibitan sepakbola usia dini termasuk di Indonesia patut diapreasiasi, meski tak mengherankan,  di negara asalnya, perusahaan ini juga memilik saham di klub bola Bayern Muenchen. Bahkan markas dari juara Liga Jerman ini dilabeli "Allianz Arena", tak hanya disitu Allianz juga menggandeng klub - klub besar di Eropa, termasuk Juventus (Italia) dan Barcelona (Spanyol).

Bagaimana kiprahnya di Indonesia dalam pembibitan pemain sepak bola ?

Lewat program Allianz Junior Football Camp (AFC), selama 7 tahun terakhir ini mengirim bibit muda usia dini untuk mendapat latihan di Markas Bayern Muenchen, Jerman. Sedikit 2 anak Indonesia dengan talenta bagus dikirim untuk mengikuti program pelatihan di Jerman bersama pelatih junior klub Bayern, pada tahun ini juga mendapatkan dua jatah peserta dari Indonesia. Pelatihan ini diikuti talenta - talenta muda berbakat dari seluruh dunia. 

Menurut Head of Market Management Allianz Indonesia, Karin Zulkarnaen dalam Konferensi Pers program "Pahlawan Sepakbola", pencarian bakat dilakukan secara online, jadi anak - anak dari seluruh Indonesia dapat mengikuti program ini setiap tahun secara online. Dalam website Allianz, calon - calon peserta diajak mengikuti kuis Trivia, bila dapat menang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi fisik dan skill. Pada tahun ini, seleksi diselenggarakan di Medan dan Jakarta. Tahun ini diikuti 15 ribu calon peserta dan terpilih 9 anak, rencananya 7 anak akan dikirim ke Bangkok, dan 2 anak dikirim ke Jerman.

Menurut Karin, minimnya kuota bagi peserta latihan di Jerman, Allianz regional Asia menyelenggarakan sendiri "Camp" dengan jumlah wakil tiap negara bisa lebih dari dua peserta. Tahun ini diselenggarakan di Bangkok, Thailand dan Indonesia mengirimkan 7 peserta hasil seleksi di Medan dan Jakarta. Lebih lanjut Karin menambahkan bahwa selama 4 tahun berturut - turut Indonesia menjadi tuan rumah "camp" ini dengan mengambil lokasi di Pulau Bali. "Baru pada tahun ini lokasi AFC Asia dipindahkan ke Thailand",ujar Karin saat mengobrol bersama tim sepakbola yang sedang melakukan pertandingan ekhsibisi dengan Celebrity Team Allianz di lapangan bola Pertamina, Simprug, Jaksel.

Pahlawan Sepak bola

Pada tahun ini Allianz Indonesia menggelar program "Pahlawan Sepakbola" sebuah program untuk memberikan apresiasi bagi pelatih - pelatih sepakbola yang mendedikasikan hidupnya untuk olah raga ini. Seleksi dilakukan lewat "karya tulis" inpiratif dari pelatih yang dikirim ke panitia seleksi, tercatat 399 tulisan diseleksi. 

Hasil yang terpilih mendapatkan pelatihan khusus (mentoring coach to coach ) dari mantan pemain bola dari Brasil, Jacksen Tiago, juga  Pelatih Persipura yang telah melahirkan talenta - talenta berbakat dari bumi Papua. Pengalaman dari pelatih sekelas Jackson sangat berharga untuk dibagikan anak asuh mereka di klub atau Sekolah Sepak Bola (SSB) masing - masing.

Pelatih sepak bola yang mendapat penghargaan
Pelatih sepak bola yang mendapat penghargaan
Menurut Jackson, seorang pelatih tidak boleh berpuas diri dengan pengetahuan yang ada, harus selalu menambah ilmu baru untuk mengembangkan teknik pelatihan, sebab dunia sepakbola selalu berkembang terus. Ia juga mencontoh, ketika pulang kampung ke Brasil, ia menimba ilmu - ilmu baru yang sedang dikembangkan di negeri Samba itu. 

Berkaca dari negara Islandia yang sukses masuk Piala Eropa dan Piala Dunia juga atas peran besar pelatih - pelatih di negeri es tersebut. Islandia memperbaiki semua hal berkait dengan sepak bola, termasuk infrastruktur, sistim kompetisi dan mencetak pelatih - pelatih bersertifikat FIFA untuk semua segmen umur.

Semoga semakin banyak bibit muda berbakat dari Indonesia dari program ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun