Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

ASDP Perhatikan Pemudik Roda Dua Antar Pulau

15 Juni 2018   01:27 Diperbarui: 16 Juni 2018   02:03 2454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila perhatian sebagian media massa dan sosial tertuju pada hajatan arus mudik antar kota di Pulau Jawa, sebenarnya arus mudik antar pulau lewat jalur darat tak kalah seru. Terutama di lintas mudik Pulau Jawa dan Sumatera, dimana Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten adalah jembatan penghubung Jawa ke Sumatera dan sebaliknya. 

Ketika mengunjungi dermaga- dermaga di Pelabuhan Merak bersama awak media yang disponsori Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) saya cukup kagum dengan pengelolaan Angkutan Danau  Sungai dan Penyeberangan (ASDP) pada hajatan mudik tahun ini. Pada kesempatan itu, awak media dan netizen yang biasa mengikuti acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 ramai - ramai diajak Kemenkominfo di Pelabuhan Merak dan menggelar diskusi di kantor ASDP Pelabuhan Merak. 

Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Puncak Mudik 2018 Guyub, Aman, dan Nyaman", terdengar kabar dari Rosarita Niken, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo (DJIKP), bahwa Dirut ASDP saat memberikan pengantar acara, bahwa Dirut ASDP ini sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah untuk memonitor secara langsung jalannya arus mudik di Pelabuhan Merak. 

Buat saya sebuah kejutan, tak banyak penjabat se-level dirut terjun sendiri ke lapangan untuk melakukan monitoring selama berhari - hari. Persiapan mudik tahun ini bila dilihat dari pemberitaan di media massa, pemerintah sangat serius mempersiapkan segala prasarana dan sarana untuk membuktikan kehadiran negara dan membahagiakan pemudik. 

Lalu seperti apa cara ASDP menghindari penumpukan antrian keluar masuk penumpang dari dan ke kapal feri pada mudik tahun ini ? Ira Puspadewi mengatakan, pihak menggalakan penjualan tiket online jauh hari sebelum event cuti bersama yang dimulai. Dalam diskusi bertempat di di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Merak-Banten, Selasa (12/6/2018) ini, juga menginformasikan ASDP mengerahkan 217 kapal untuk mengangkut pemudik antar pulau.

Ira Puspadewi Dirut ASDP (dok FMB )
Ira Puspadewi Dirut ASDP (dok FMB )

"Syukurlah mudik mudik kali ini lebih lancar. Kami melihat, itu disebabkan beberapa faktor," katanya.

Memang dibandingkan tahun lalu, suasanan Pelabuhan Merak, terutama di Dermaga 6 yang khusus sepeda motor tampak tidak antri, cenderung lengang. Mungkin benar juga penuturan Ira Puspadewi, Dirut ASDP bahwa kebijakan libur yang lebih panjang membuat pemudik mempunyai waktu lebih banyak mengatur perjalanan mudiknya. 

"Libur yang lebih panjang menyebabkan bila biasanya di hari keempat baru naik, sekarang hari minus 6 sudah naik. Dan tercatat yang signifikan adalah kendaraan roda empat. Jadi ada perubahan pola mudik," katanya.

Selain itu, Ira mengungkap penjualan tiket online yang kian digalakkan sebagai salah satu strategi mudik 2018. "Ada juga buffer zone di km 43, dan di Hotel Mangkuputra untuk motor. Ini membantu sehingga tidak menumpuk antrean yang panjang di pelabuhan," tuturnya. 

Menurut ada beberapa faktor penyebab kelancaran mudik tahun ini selain cuti bersama lebih panjang dan penjualan tiket online adalah pengoperasian kapal - kapal besar. Tentunya dengan kapasitas kapal lebih besar, jumlah penumpang orang dan kendaraan yang terangkut lebih. Meski begitu, peran komandan dilapangan krusial dalam menentukan "timing" pemberangkatan kapal, komandan harus tahu waktu yang tepat untuk memberangkatkan kapal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun