Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

BULOG "Zaman Now" dan Kelirumologinya

18 Mei 2018   10:02 Diperbarui: 18 Mei 2018   10:06 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan aka ada 35 unit gudang yang siap dibangun dengan kapasitas masing-masing mencapai 3.500 ton beras. Saat ini, Bulog memiliki 1.550 unit gudang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas 3,9 juta ton beras.

Perseroan juga akan membangun 80 unit penyimpanan/silo untuk gabah dengan kapasitas 250 ribu ton, 22 mesin pengering gabah dengan kapasitas 1 juta ton dan 17 modern rice milling plant.

Masih banyak salah kaprah dan paham, Jaya Suprana, pemilik Museum Rekor Indonesia (MURI)  menyebutnya "Kelirumulogi" di tengah masyarakat awam tentang tugas dan fungsi BULOG saat ini, semoga ke depan dapat lebih baik dalam melayani masyarakat di sektor pangan.  

KITA di Sekitar Kita

Apa istimewanya produk ritel Bulog dibandingkan produk sejenis dari produsen ? Pertanyaan menarik, sebagai konsumen kita biasa menuntut barang berkualitas dan harga kompetitif. Kedua pertimbangan membeli tersebut dimiliki oleh produk -- produk dari Bulog, saya sendiri sudah mencoba produk beras merek KITA ternyata kualitasnya sangat bagus. Harga beras KITA tidak semahal beras premium namun namun ketika ditanak rasanya tak beda dengan beras premium.

NgopiWriting Bersama BULOG dan Kompasianer (dok.pribadi)
NgopiWriting Bersama BULOG dan Kompasianer (dok.pribadi)
Tentu sangat menguntungkan bagi konsumen, selain beras, Bulog juga melepas ke pasaran produk lain seperti minyak goreng, bakso, gula untuk konsumen ritel dan grosir. Untuk mendapatkan produk -- produk ini cukup mudah, bisa didapatkan di pasar tradisional dan ritel modern. Bisa juga didapatkan di Rumah Pangan Kita (RPK).

dok. pribadi
dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun