Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berinovasi atau Mati, Cara Moeldoko Tantang Generasi Millenial

11 Maret 2018   23:10 Diperbarui: 12 Maret 2018   00:25 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekerjaan rumah bagi kita semua termasuk pemerintah sekarang dan periode berikutnya adalah meningkatkan kualitas SDM kita, sebab apa artinya kuantitas usia produktif banyak tapi kurang berkualitas sehingga akan menimbulkan dampak sosial yang kontraproduktif. 

Untuk dapat mendorong generasi muda ber-inovasimau tidak mau harus meningkatkan kualtitas pendididikan dan literasi. Dalam sebuah laporan  tentang peringkat dunia pendidikan di ASEAN, Indonesia menduduki peringkat ke-5 setelah Thailand, seperti dilansir oleh Okezone.com (25/11/2017). Laporan itu menyebutkan :

Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah

Sebuah negara dikategorikan sebagai negara maju, salah satunya diukur dari Indeks Pembangunan Manusia(IPM), menurut situs Badan Pusat Statistik (BPS), kini pengukuran IPM mengalami perubahan indikator dalam  metodologinya.  

Salah satu indikator yang dirubah adalah "Angka Melek Huruf"  menjadi "Angka Harapan Lama Sekolah", artinya pekerjaan rumah negara kita masih banyak. Semoga apa yang sudah dilakukan dan digariskan oleh pemerintah sekarang dilanjutkan di periode berikutnya, tentunya  Presiden-nya didampingi oleh Wapres yang berkomitmen tinggi terhadap pengelolaan SDM, tehnologi dan generasi muda.

"Berinovasi atau Mati!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun