Pekerjaan rumah bagi kita semua termasuk pemerintah sekarang dan periode berikutnya adalah meningkatkan kualitas SDM kita, sebab apa artinya kuantitas usia produktif banyak tapi kurang berkualitas sehingga akan menimbulkan dampak sosial yang kontraproduktif.Â
Untuk dapat mendorong generasi muda ber-inovasimau tidak mau harus meningkatkan kualtitas pendididikan dan literasi. Dalam sebuah laporan  tentang peringkat dunia pendidikan di ASEAN, Indonesia menduduki peringkat ke-5 setelah Thailand, seperti dilansir oleh Okezone.com (25/11/2017). Laporan itu menyebutkan :
Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah
Sebuah negara dikategorikan sebagai negara maju, salah satunya diukur dari Indeks Pembangunan Manusia(IPM), menurut situs Badan Pusat Statistik (BPS), kini pengukuran IPM mengalami perubahan indikator dalam  metodologinya. Â
Salah satu indikator yang dirubah adalah "Angka Melek Huruf"  menjadi "Angka Harapan Lama Sekolah", artinya pekerjaan rumah negara kita masih banyak. Semoga apa yang sudah dilakukan dan digariskan oleh pemerintah sekarang dilanjutkan di periode berikutnya, tentunya  Presiden-nya didampingi oleh Wapres yang berkomitmen tinggi terhadap pengelolaan SDM, tehnologi dan generasi muda.
"Berinovasi atau Mati!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H