Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Program DRiM, Kiat AAJI Siapkan Industri Asuransi ke Era Digital

19 Februari 2018   16:33 Diperbarui: 19 Februari 2018   16:40 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rata - rata perusahaan terkemuka di dunia bisa bertahan 50 tahun dalam daftar Fortune 500, tetapi di tahun 2018 diperkirakan hanya bisa bertahan 15 tahun saja.

Menyadari fenomena jaman, AAJI terus mendorong anggotanya untuk melakukan perubahan (transformasi) cara berbisnis agar siap menghadapi era digital. DRiM adalah satu program untuk mempersiapkan perusahaan - perusahaan anggota AAJI menghadapi era digital.

"Melalui kegiatan ini, AAJI berkomitmen teguh untuk terus mendukung program literasi dan inklusi keuangan dari pemerintah dan OJK.  Serta mendorong para pelaku industri asuransi jiwa agar lebih siap menghadapi tantangan perkembangan tehnologi, termasuk dalam manajemen resiko yang juga harus terus dikembangkan", ujar Hendrisman Rahim.

Apa itu DRiM ?

Kegiatan ini adalah salah satu upaya merespon tantangan di bidang teknologi di bisnis asuransi jiwa. AAJI menyelenggarakan Digital and Risk Management in Insurance (DRiM) Seminar yang pertama kalinya, di Nusa Dua, Bali, tanggal 22-23 Februari 2018. Kegiatan DRiM diumumkan pertama kali pada 24 Januari 2018 kepada khalayak, antara lain dengan diawali "Hackathon Start-Up Competition",

Untuk itu AAJI menggandeng "Purwadhika Start-up and Coding School untuk menggelar "Hackathon Start-up Competition" berkolaborasi dengan sekitar 100 generasi millenial untuk mendapatkan masukan ide - ide segar tentang "web dan aplikasi digital". Tentunya hasil inisiasi ini berupa aplikasi yang dapat membantu komunikasi dan proses bisnis asuransi jiwa yang kekinian.. Selain kegiatan lomba, juga diselenggarakan seminar, pameran dari "stake holder" bisnis asuransi jiwa nasional.

"Dengan saling mendukung dan bekerjasama ini, kami yakin dapat memberikan aksi nyata pada kemajuan industri asuransi jiwa", ujar Christine Setyabudi, Ketua Panitia DRiM.                    

Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar industri asuransi jiwa yang belum tergarap secara maksimal. Pendekatan melalui tehnologi informasi digital diharapkan mampu meraih pasar yang lebih luas.

"Indonesia merupakan negara ke-8 terbesar dalam penggunaan internet, potensi ini sudah seyogyanya kita maksimalkan termasuk mampu mengatasi resiko yang terdapat di dalamnya", tegas Christine.

Tak hanya itu, DRiM juga memberikan manfaat bagi pelaku industri asuransi yang berpartisipasi berupa tambahan poin. 40 poin untuk partisipan di Program Manajemen Program Resiko Asuransi dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI). Dan 2 (satu) poin dari AAJI untuk para agen asuransi, peserta Program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (Continuous Profesional Development /CPD).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun