Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Program DRiM, Kiat AAJI Siapkan Industri Asuransi ke Era Digital

19 Februari 2018   16:33 Diperbarui: 19 Februari 2018   16:40 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaman sekarang, sektor apa yang tidak tersentuh oleh tehnologi digital. Sebuah niscayaan, dalam beberapa tahun ke depan sekeliling kita akan di penuhi peralatan digital, dan kegiatan sehari - hari akan dipengaruhi aplikasi-aplikasi.

Perubahan perilaku masyarakat akibat pengaruh inovasi di bidang digital belakang mulai terasa sekali. Generasi "jaman old" bisa jadi akan tertinggal dalam penguasaan tehnologi, tapi generasi 'jaman now' akan menjadi pasar sekaligus pembuat inovasi di bidang tehnologi digital.

Siapkah kita menghadapinya? Siap tidak siap harus dihadapi, bila tidak kita akan terlindas oleh jaman.

"Fenomena perkembangan teknologi digital sudah tidak bisa dapat disikapi oleh industri dengan reaktif. Teknologi tidak hanya mengubah perilaku individu dalam kegiatan sehari-hari, namun juga mengubah perilaku perusahaan dalam menjalankan bisnisnya", ujar Hendrisman Rahim , Ketua Umum AAJI dalam Konferensi Pers pembukaan kegiatan Digital and Risk Management in Insurance (DRiM) 2018.

Menarik sekali langkah dari AAJI, seorang pakar Marketing Indonesia , Rhenald Kasali pernah mengatakan, tahun 2018 akan terjadi 'digital crisis". Rhenald mengutip hasil Outlook Bisnis 2018 dari lembaga riset, Forrester.

Menurut Rhenald, para CEO dari perusahaan lama akan menjadi pemula (beginner) di era bisnis digital. Mereka harus belajar lagi pola - pola bisnis "jaman now" yang tidak mereka pelajari sebelumnya.

Memasuki tahun 2018, tepat sekali AAJI meluncurkan program DRiM, sebuah program inisiatif untuk merespon cepatnya perkembangan tehnologi digital. Khususnya menyangkut hubungan perusahaan dengan konsumen, percepatan ragam proses bisnis dan penyebaran informasi.

Sebagai organisasi payung perusahaan asuransi jiwa di Indonesia, AAJI berharap dapat membantu meningkatkan dan memajukan penetrasi asuransi jiwa di negeri ini.

Visi dari AAJI ini sejalan dengan pendapat  Rhenald Kasali, bahwa digitalisasi adalah sebuah kewajiban (Mandatory). Transformasi pola - pola bisnis lama ke pola bisnis dengan sentuhan tehnologi tentu tak semudah membalikan tangan.

Transformasi, inilah istilah yang tepat untuk menggambarkan peta bisnis 'jaman now". Setiap pemilik perusahaan dan bisnis mau tidak mau wajib melakukan transformasi bisnis dan usahanya. Bila tidak, bukan tidak mungkin nasib akan menjadi "fosil", seperti "Dinasaurus" dan binatang - binatang purba lainnya.

Dalam tulisan kolomnya di Kompas.com, Renald menguraikan betapa gawatnya era digital bagi pebisnis konvensional. Menurut Guru Besar UI ini, manusia mengeksplorasi dunia digital 50 tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun