Masa depan tradisi & budaya lokal di tangan generasi Millenial, MAN 2 Kulon Progo membaktikan ilmu mereka untuk itu lewat dunia kreatif yang apik @PendisKemenag#ditpdpontrenIIEE2017#coveragepic.twitter.com/0eoPAs2eWE— sigit bud (@sigitbudic) November 21, 2017
Langkah kaki kemudian menuju sebuah MAN, lagi - lagi dari Kota Malang. Saya selalu teringat kota sejuk di Jawa Timur ini, hawanya memangnya memang cocok memicu kreatifitas siswa dan mahasiswa. Â Pada dinding stand sekolah ini yang ditata apik dan artistik saya menemukan aneka medali dan rekaman gambar prestasi siswa MAN ini.Â
Ada yang ketinggalan dari MAN 3 Malang Jawa Timur, banyak banget sih prestasinya. #ditpdpontrenIIEE2017#coverage@PendisKemenagpic.twitter.com/RVynfS817X— sigit bud (@sigitbudic) November 21, 2017
Saya cukup takjub, siswa - siswa nya mampu bersaing dengan sekolah umum untuk pelajaran sains dan matematika di level nasional. Bahkan saya berbincang dengan salah satu siswa yang baru meraih prestasi.
Sedikit mempercepat langkah, kaki saya terhenti di stand milik platform www.santrinulis.com. Aneka buku terpampang di rak - rak display. Saya berbincang dengan salah penjaga stand, seorang mahasiswi UIN Jakarta angkatan 2016. Ia menjelaskan platform ini untuk menampung minat literasi generasi muda. Nama santri dicantumkan karena pendirinya mantan santri, tapi platform ini terbuka untuk umum. Penulis yang mengirimkan karya mereka di situs ini bila bagus akan diterbitkan. Saya menemukan sebuah buku dengan judul menarik, lalu timbul ide mengemasnya di instagram.
Last but not least, terima kasih untuk UIN Palopo atas Kopi Toraja yang nikmat, juga baju adat wanitanya yang  elegan. Sebuah kekayaan tradisi yang tidak bisa kita tinggalkan begitu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H