"Bro, sudah punya investasi buat pensiun?", tanya Rudi ke Sandi yang 2 tahun lagi pensiun.
"Belum ada, bingung mau investasi apa, waktu sudah habis di kantor dan keluarga", jawab Sandi.
"Sekarang banyak, tuh instrumennya, kenapa bingung", balas Rudi.
"Ya, aku tahu, ada saham , forex, reksa dana, tapi aku takut rugi. danaku pas - pasan", jawab Sandi.
"Pilih saja reksa dana, ada kok yang resikonya rendah", ujar Rudi.
"Aku sudah tahunan ikut, ambil paket bunga tetap", tambah Rudi sambil mengetik di mejanya.
"Keuntungannya bagus, nggak?", tanya Rudi lagi.
"No pain No Gain" , itulah prinsip investasi, artinya semakin besar nilai investasimu, peluang profit (gain) juga tinggi. Eitt..jangan lupa resiko rugi (lost) juga sepadan dengan resikonya", jelas Rudi.
"Kalo cari aman, ambil reksa dana bunga tetap, profit tidak tinggi tapi aman, bisa dengan investasi nilai keci lagi !", tambah Rudi.
"Berapa paling kecil?", tanya Sandi lagi.
"Punya 50 ribu juga bisa, soalnya sudah ada aplikasi untuk membantu investor secara online  lewat smartphone", jelas Rudi.
Sebuah obrolan ringan dua karyawan di sebuah kantor diatas membuka wawasan baru bagi awam. Bahwa untuk mulai investasi tidak harus dengan dana besar, mulai dengan uang kecil pun bisa.
"Masyarakat umumnya enggan berinvestasi karena menganggap investasi itu sulit", ujar Vivian Secakusuma dari BNP Paribas dalam acara Kompasiana Nangkring "Mitos atau Fakta? Investasi itu Enggak Ribet, Murah, dan Aman" pada Sabtu 28 Oktober 2017 lalu.
Benarkah demikian mitosnya? Vivian menjelaskan  ada 4 hal utama yang menjadi mitos investasi di masyarakat. Mitos ini menghambat calon investor menanamkan dananya di pasar keuangan.
"Waktu, tidak aman, mahal, dan ribet", tambahnya.
Menjawab mitos investasi tersebut, Dr. Rangga Mahendra, seorang profesional pengajar dan investor menyatakan bila kita tak punya waktu, serahkan kepada yang ahli untuk mengurusnya.Â
Menurut  pengalamannya seorang yang ahli dapat menenangkan pikiran kita soal kekuatiran terhadap kehilangan uang.
Suatu ketika dirinya pernah ditawari investasi di "bisnis loundry  mahasiswa" di Yogyakarta oleh seorang teman masa kuliah. Karena tidak fokus akhirnya rugi, saat itu ia masih harus kerja dan kuliah paska sarjana. Sehingga tidak bisa monitor langsung karena jarak kota yang jauh. Dari pengalaman itu ia menyarankan agar investasi kita ditangani pihak profesional.
"Kita bisa tetap menjalankan pekerjaan kita dan terus berinvestasi", ujarnya.
Menurut pengajar di Kampus UGM ini investasi adalah salah satu cara menjamin kesejahteraan kita di hari tua.
"Jangan sampai kita menjadi beban anak - anak di hari tua, atau bila mati mewariskan hutang",tambahnya.
Pakar bisnis ini mengibaratkan mempunyai sebuah  investasi seperti mempunyai sebuah "pompa air". Artinya bila orang lain membeli air untuk memenuhi kebutuhannya, sebagai pemilik kita tidak perlu. Jadi uang untuk beli air bisa untuk keperluan lain.
Untuk memilih perusahaan profesional itu penting. Menurut Vivian Secakusuma, BNP Paribas perusahaan tempat bekerja menjamin dana nasabah aman. BNP Paribas menempatkan dana nasabah di rekening  bank dengan atas nama nasabah (Bank Custodians).
"Nasabah tak perlu cemas, pihak perusahaan tidak bisa menggunakan dana investor tanpa tidak diketahui investor", ujar Vivian.
Menurut Vivian, pemerintah menerapkan aturan ketat dibawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga ini membuat aturan investasi, mengawasi dan memberi pinalti bagi perusahaan investasi nakal.
Soal mitos investasi itu ribet, mahal , Rully Hariwinata dari penyedia "platform" pembayaran online "Pay Pro" memberikan solusi.
Menurut Rully, Pay Pro memberikan kemudahan calon investor mengatur dananya sendiri di platform ini.
"Dengan uang 20 ribu saja bisa diinvestasikan di Reksa Dana BNP Paribas", ujarnya.
Pay Pro adalah sebuah aplikasi keuangan online yang bisa digunakan untuk membeli aneka kebutuhan sehari - hari. Contohnya: pembelian token listrik, pulsa, pembayaran di Alfa & Indomaret, pembelian tiket Commuter Line, dan tak kalah penting dana yang tersisa di Pay Pro bisa diinvestasikan di paket Reksa Dana BNP Paribas.
Rasanya mudah sekali untuk mulai investasi , keempat mitos investasi diatas bisa terpatahkan, yakni :
1. Ribet, bisa diatasi dengan aplikasi keuangan online seperti Pay Pro. Investor dan pengguna Pay Pro bisa langsung mencoba investasi di Reksa Dana BNP Paribas secara online.
2. Waktu, tidak perlu mengalokasikan waktu khusus sebab manager investasi Reksa Dana  BNP Paribas memberikan laporan rutin via email atau lewat aplikasi.
3. Aman, calon investor disarankan pilih paket investasi Reksa Dana BNP Paribas yang memberikan bunga tetap dan  dana investasi aman.
4. Mahal, tidak juga dengan menggandeng pihak ketiga seperti Pay Pro investor bisa melakukan investasi dari mana saja dan jumlah berapa pun ke Reksa Dana BNP Paribas.
Be "BNP Paribas Investment Partners", kapan lagi investasi bisa semudah dan seaman ini.
more further info : www.bnpparibas-ip.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H