Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bank Mandiri Realisasikan Program Pemerataan, Secuil Kisah dari Pangalengan Bandung

18 Agustus 2017   19:17 Diperbarui: 20 Agustus 2017   16:25 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kita tidak ingin kesejahteraan hanya dinikmati oleh seseorang atau sekelompok orang. Inilah janji kemerdekaan yang harus kita segera wujudkan, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut mewujudkan ketertiban dunia," ucapnya. 


Presiden Joko Widodo  pada Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Jakarta, Rabu (16/8/2017)

 

Kata -- kata berkekuatan dasyhat dari  Ir. Soekarno, Bapak Proklamator sukses menggerakan massa lewat kata -- kata bernas dan berisi   menggugah   nasionalisme Rakyat Indonesia. Namun Jokowi bukanlah seorang orator ulung seperti Soekarno yang mampu menyihir massa dengan kata -- kata. Tindakan nyata adalah cara Presiden memaknai mengisi kemerdekaan dan nasionalisme.

Di media massa Presiden Jokowi  berkali -- kali sejak  awal pemerintahan mengumandangkan "Kerja, Kerja, Kerja" sebagai "motto". Dalam 3 tahun pemerintahannya sudah banyak infrastruktur terbangun di pelbagai pelosok negeri, terutama di kawasan -- kawasan terpencil dan perbatasan.

Apakah dari motto Presiden tersebut akan terwujud bila tidak didukung segenap aparatur di bawahnya ?

Jawabannya "tidak", semua hanya   omong kosong tanpa bukti bila tidak direalisasikan oleh tim kerja Presiden di pemerintahan termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemerintah   saat ini menaruh kepercayaan besar kepada BUMN sebagai motor penggerak pembangunan di Indonesia. Peran BUMN dalam keberhasilan program pembangunan  infrastruktur pemerintah sangat besar, selain pihak swasta dan jajaran kementerian lainnya.

Beberapa waktu dalam hajatan besar nasional,  "Mudik Lebaran" segenap BUMN bersinergi dengan aparatur negara lainnya melayani pemudik. Hasilnya patut diacungi jempol, carut -- marut soal mudik di waktu sebelumnya terkurangi prosentasenya dan bahkan tidak terjadi lagi. Sorotan publik biasannya tertuju soal kemacetan saat berangkat dan kepulangan, pada tahun ini bisa diturunkan sampai 26%. Buah kerja sama apikantara BUMN Tranportasi Darat, Laut, Udara, BUMN Konstruksi, Kepolisian, Pemda dan jajaran masyarakat lainnya.

Sebuah momentum yang indah bagi negeri ini, sebuah pelajaran bisa diambil :

Bila segenap elemen pemerintah dan masyarakat bahu -- membahu dalam kerja, segala persoalan bangsa dan negara bisa diatasi.

 

Sekelumit BUMN Kerja Bersama Hadir di Pangelangan, Bandung

Dalam momentum besar "Peringatan 72 Tahun Indonesia Merdeka" lagi -- lagi  segenap BUMN menggelar kegiatan "blusukan" ke kawasan terpencil, tidak sekedar menyambangi tapi meninggalkan bukti kepedulian nyata kepada masyarakat setempat.

Sinergi BUMN dengan motto "BUMN Kerja Bersama" hadir kembali di tengah -- tengah masyarakat terpencil yang jauh dari perkotaan. Sebuah momentum bagus bagi saya ketika diajak ikut bergabung dalam event Kompasiana Visitdi Pangelangan, Bandung Jawa Barat pada moment 17 Agustus kemarin. Setelah sekian lama tidak mengikuti ritual upacara seperti ini sejak masuk sebagai mahasiswa baru, saya sangat antusias untuk mengikutinya.

Setelah menempuh perjalanan cukup melelahkan dari Jakarta, bersama 20 orang Kompasianer akhirnya tiba di Pangalengan, Bandung.  Ternyata orang nomer satu dari Bank Mandiri, Bpk. Kartika Wirjoatmodjo  sudah hadir menyambut kami dalam sebuah acara makan bersama. Dengan peserta lain yang akan ikut upacara di Desa Babakan, Pangelangan.

Kami diajak makan malam bersama di sebuah hotel kecil di Pangelangan, meski udara dingin Pangelangan cukup menggigit kulit kami, namun suasana cair diantara peserta dan Direktur Utama Bank Mandiri membuat suasana hangat.

Esoknya kami mengikuti upacara bendera memperingati 17 Agustus di lapangan PT Perkebunan Nusantara VIII, Desa Babakan. Saya sempat tercengang ternyata di lapangan milik BUMN Perkebunan,   itu sejumlah elemen masyarakat hadir dengan antusias. Bpk. Kartika Wirjoatmodjo bertindak selaku Inspektur Upacara Bendera dan menyampaikan misi Bank Mandiri dan BUMN lainnya hadir di sana, seperti dilansir oleh warta ekonomi , Bandung.

dirut-mandiri-5996d850c492dc523802b974.jpg
dirut-mandiri-5996d850c492dc523802b974.jpg
"Melalui aksi sosial ini, kami bersama seluruh BUMN PIC Jawa Barat ingin menunjukkan semangat dan jati diri insan BUMN yang senantiasa berbaur dan berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Inilah salah satu bentuk realisasi spirit BUMN Hadir untuk Negeri," katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (17/8/2017) (sumber : Wartaekonomi)

Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan CSR kepada para Veteran Republik Indonesia sebagai apresiasi BUMN kepada pejuang Kemerdekaan RI.  Bank Mandiri menyerahkan bantuan CSR Bedah Rumah Veteran senilai total Rp 28 miliar  yang berasal dari 10 BUMN yaitu Bank Mandiri, Bio Farma, BRI, BNI, BTN, Telkom, Pegadaian, PT Pembangunan Perumahan, Pupuk Indonesia, dan Pelindo II   untuk merenovasi 724 rumah veteran.

kompasiana2-5996d82dca035041182fc0b2.jpg
kompasiana2-5996d82dca035041182fc0b2.jpg
Selain itu, Bank Mandiri akan merenovasi dan melengkapi fasilitas sekolah di SDN 01 Pengalengan dan SDN 03 Pengalengan dengan anggaran sebesar Rp350 juta.

"Kami juga membantu dalam bentuk penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu peternak susu dan bantuan sarana pada petani kopi agar usahanya lebih maju dan sejahtera"ungkapnya. (sumber : Wartaekonomi)

Aksi Bank Mandiri untuk menunjang program BUMN Hadir di tengah masyarakat terpencil bukanlah pertama kali. Tahun lalu, bersama BUMN lain menggelar acara serupa di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Menurut cerita salah seorang staff Marketing Communications Bank Mandiri yang ikut hadir saat itu, kondisi masyarakat pulau tersebut sangat memprihatinkan. Fasilitas umum sangat minim, anak sekolah harus berjalan sekitar  1 jam menuju sekolah karena tidak ada kendaraan umum.

"Sekolah di Pulau Haruku masuk jam 8 pagi, sebab anak -- anak baru sampai disekolah jam 7 lebih, mereka harus berjalan kaki sekitar satu jam menuju sekolah",ujarnya ke Kompasianer sesaat sebelum pulang ke Jakarta. Tentu kehadiran Bank Mandiri dan BUMN lainnya sangat berarti bagi masyarakat terpencil dan di pulau -- pulai terluar Indonesia.

kompasianer-5996dbcba53b3b253309f0b3.jpg
kompasianer-5996dbcba53b3b253309f0b3.jpg
Semoga program seperti terus berlanjut dan menjadi sarana pemerataan kesejahteraan rakyat Indonesia, terutama yang jauh dari pusat -- pusat, perbatasan RI dan pulau -- pulau terluar. Mereka adalah saudara -- saudara kita juga yang berhak mendapat layanan umum seperti yang tinggal di kota dan kota besar.

 Merdeka !!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun