Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sopir Taksi Hanya Bisa Meratap

5 Maret 2017   21:22 Diperbarui: 5 Maret 2017   21:51 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sesampai di rumah masih memikirkan obrolan tadi, dan mencoba membuat sebuah kesimpulan. "Ternyata tehnologi membuka peluang usaha baru, tapi juga membatasi, bisa juga  mematikan usaha yang lain".

Kegalauan sopir taksi itu yang tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi merosotnya penghasilan mereka, juga dialami sopir - sopir taksi lainnya di Jakarta. Sebaiknya ada inisiatif, entah dari pemerintah, swasta untuk memberikan jalan keluar bagi ribuan sopir taksi di Jakarta yang terombang-ambing nasibnya. Mereka hanya bisa meratap, menjalani kehidupan yang tidak pasti setiap hari.

Seperti bapak sopir taksi tadi, saya juga tidak tahu harus bagaimana? Saya akhirnya memutuskan menulis pengalaman saya di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun