BANDA ACEH -Â Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menggelar acara Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 di Banda Aceh pada 8-10 Oktober 2024. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, sekaligus mengenang peristiwa gempa dan tsunami Aceh yang terjadi 20 tahun lalu.
Aceh sebagai Tuan Rumah: Memaknai 20 Tahun Bencana Tsunami
Pemilihan Banda Aceh sebagai tuan rumah peringatan PRB 2024 bukan tanpa alasan. Kota ini memiliki sejarah mendalam terkait bencana besar yang terjadi pada tahun 2004, yaitu gempa bumi dan tsunami yang menelan banyak korban jiwa dan merusak infrastruktur di wilayah Aceh dan sekitarnya. Dengan dilaksanakannya peringatan ini di Aceh, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan siap dalam menghadapi risiko bencana di masa depan.
Penandatanganan MoU Strategis untuk Penguatan Sinergi
Dalam rangka memperkuat kolaborasi dalam penanganan bencana, BNPB mengadakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai mitra, termasuk Senkom Mitra Polri. Acara penandatanganan ini dihadiri oleh Sekretaris Utama (Sestama) BNPB, Rustian, S.Si., Apt., M.Kes, dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Senkom Mitra Polri, H. Aan Dwi Puantoro, ST, pada Selasa, 8 Oktober 2024.
MoU ini merupakan langkah awal yang akan dilanjutkan di Jakarta, dengan penandatanganan oleh Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., dan Ketua Umum Senkom Mitra Polri, Dr. H. Katno Hadi, S.E., M.M. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam upaya pengurangan risiko bencana di seluruh wilayah Indonesia.
Pernyataan Wasekjen Senkom Mitra Polri Tentang Kerja Sama
Dalam wawancaranya dengan awak media, H. Aan Dwi Puantoro menyatakan bahwa kerja sama antara Senkom Mitra Polri dan BNPB merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana. "Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan BNPB dan seluruh stakeholder terkait dalam upaya mengurangi risiko bencana di Indonesia," ujar Aan.
Beliau juga menambahkan bahwa bencana tidak mengenal batas wilayah dan sektor, sehingga diperlukan kerja sama yang solid dari berbagai pihak untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. "Kolaborasi ini sangat penting agar kita bisa lebih cepat dan tepat dalam merespons situasi bencana," tambahnya.
Dukungan dari Pemerintah Daerah Aceh