Mohon tunggu...
Sigit B. Pamadi
Sigit B. Pamadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger

Penulis berita

Selanjutnya

Tutup

Seni

Sejarah, Filosofi, dan Perkembangan PERSINAS ASAD

26 Juni 2024   00:52 Diperbarui: 26 Juni 2024   01:00 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atlet PERSINAS ASAD. (Sumber: jogjakeren.com) 

Pendahuluan

Perguruan Silat Nasional (PERSINAS) ASAD adalah sebuah yayasan yang didirikan pada tanggal 30 April 1993. Yayasan ini didirikan dengan Akte Nomor 430 oleh Notaris J.L. Waworuntu, dan dirancang untuk beroperasi dalam waktu yang tidak terbatas. Persinas ASAD berasaskan Pancasila dan UUD 1945, dan bertujuan untuk menghimpun seluruh potensi bangsa dalam upaya melestarikan budaya nasional, khususnya seni bela diri pencak silat.


Asas dan Tujuan

PERSINAS ASAD berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan utama dari pendirian perguruan ini adalah untuk menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan, dan tujuan dalam melestarikan budaya bangsa. Fokus utama dari perguruan ini adalah ilmu seni bela diri pencak silat nasional, yang bersumber dari berbagai aliran silat tradisional Indonesia, seperti Cimande, Cikalong, Syahbandar, Kuntau, Singa Mogok, Tangkap Menangkap (TM), Nagan, Garuda Mas, dan Cikaret Cianjur.

Upaya Pelestarian

Dengan melestarikan ilmu dan seni bela diri pencak silat, PERSINAS ASAD berusaha untuk melestarikan budaya bangsa. Ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas mental dan fisik bangsa Indonesia, guna mempercepat terwujudnya Tujuan Nasional. Motto dari perguruan ini adalah "Aman Selamat Ampuh Damai". PERSINAS ASAD adalah salah satu perguruan besar di Indonesia yang mewadahi para pecinta silat untuk membumikan silat di seluruh Nusantara.

Latihan dan Pengajaran

PERSINAS ASAD mengadakan sesi latihan setiap Selasa dan Jumat malam, yang terbuka untuk umum. Latihan ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Dengan motto "Pencak Silat is my life", PERSINAS ASAD berusaha membangkitkan semangat generasi muda untuk melestarikan pencak silat nasional sebagai identitas bangsa yang sejati. Latihan ini juga bertujuan untuk membentuk disiplin, karakter yang santun dalam bermasyarakat, membela kebenaran, saling tolong-menolong, dan memberantas narkoba di bumi Nusantara.

Seni, Jurus, dan Silsilah PERSINAS ASAD

Untuk menghindari berita atau cerita yang simpang siur mengenai asal muasal kaidah seni, jurus, dan silsilah ilmu PERSINAS ASAD, berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai latar belakang dan silsilah aliran-aliran yang menjadi dasar pembentukan perguruan ini:

Aliran-Aliran Silat

1. Aliran Cimande Tari Kolot

   - Berasal dari tanah Pasundan, diadopsi oleh PERSINAS ASAD untuk memperkaya khazanah seni pencak silat. Ilmu ini diperoleh dari H. Rachmat Ace Sutisna.
   - Jurus-jurus yang diajarkan:
     - Kelid Duduk (33 jurus)
     - Kelid Berdiri (33 jurus)
     - Pepedangan (17 jurus)
     - Gerakan Seni/Kembangan: Tepak Satu (selancar hiburan/atraksi dan selancar massal), Tepak Dua, Tepak Tiga/Tilu.

2. Aliran Silat Karawang Singa Mogok

   - Silat asal Karawang, Jawa Barat, diperoleh melalui proses berguru langsung kepada H. Sulaiman. Silsilah ilmu beladiri ini tidak banyak diketahui secara lengkap dan jelas.

3. Aliran Silat Kuntau
   - Silat asal Indramayu, diperoleh dari proses berguru langsung kepada Bapak Ahmad. Sama halnya dengan Silat Karawang Singa Mogok, silsilah lengkap dari beladiri ini juga tidak diketahui secara pasti.

Kaidah Seni dan Jurus

Dewan guru dan pelatih PERSINAS ASAD meramu berbagai jurus dari aliran-aliran tersebut untuk menciptakan kaidah seni dan jurus yang baku. Aliran-aliran yang dikombinasikan meliputi:

- Cimande Tari Kolot (Bogor)

  - Kelid Duduk (33 jurus)
  - Kelid Berdiri (33 jurus)
  - Pepedangan (17 jurus)
  - Tepak Satu, Tepak Dua, Tepak Tiga/Tilu

- Silat Karawang Singa Mogok

  - 7 jurus

- Silat Indramayu

  - 9 jurus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun