"Saya masih muda disambut oleh Bapak - Bapak Kyai Ustadz dan sesepuh, saya rasa kurang pantas seharusnya saya yang sungkem ke beliau semuanya," ujar Fadlan.
Ia menjelaskan faqih / alim, berakhlakul karimah, mandiri merupakan benteng yang kuat untuk menghadapi kondisi jaman sekarang yang sudah krisis sosial dan moral. Banyak orang tidak peduli masa bodoh individualis dan hilang rasa malu mengumbar aurat di media sosial hanya demi konten.
"Untuk Anak-anak dilarang belajar melalui YouTube ya, harus ada pembimbing, karena semua yang instan hasilnya tidak baik, anak-anak se - usia PAUD, TK , SD, SMP, permainan yang baik sering interaktif bermain dengan temannya, olahraga seperti sepakbola, dan lain - lain, " jelasnya.
"Kurangi bermain handphone (HP) karena kalau sudah kecanduan, hidup di angan-angan anti sosial, masa bodoh keinginannya yang serba instan, tidak mau bekerja tetapi ingin sukses dan itu tidak akan pernah tercapai, semua cita-cita harus ada perjuangan." imbuhnya.
Ketua Pimpinan cabang  (PC) LDII jebres H. Sukamto menjelaskan, bahwa tema yang dipilih dalam festival tersebut adalah Tri Sukses Generus LDII.
"Dengan tema tri sukses generus LDII ini, kami berharap dapat menciptakan generasi muda yang alim / faqih, berakhlakul karimah dan mandiri." jelas Sukamto. (ghoni/bayu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H