Mohon tunggu...
Sigit Akbar
Sigit Akbar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurnalistik IISIP Jakarta II Himpunan Mahasiswa Islam II Temukan saya di twitter @sigitakbar687 ig: @sigitakbar II The Show Must Go On II Hidup soal keberanian, menghadapi tanda tanya, tanpa bisa dimengerti, tanpa bisa dihindari, terimalah dan hadapilah (quote)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pak Harto Harus Kita Hormati, Bukan Sebagai Pahlawan

24 Mei 2016   21:22 Diperbarui: 25 Mei 2016   12:09 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pahlawan adalah mereka yang berjuang untuk rakyat, mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingannya sendiri. (Indonesia Lawyers Club)

Pahlawan identik dengan mereka yang berjuang mempertahankan Indonesia dari penjajah yang ingin menguasai Indonesia. Mereka yang berjuang tersebut dianugerahi dengan gelar pahlawannasional. Menurut Wikipedia, Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia. Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintah Indonesia atas tindakan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya.

Malam ini, Indonesia Lawyers Club mendiskusikan tentang “Pro kontra Soeharto Pahlawan Nasional”. Hadir disanaHartono Laras, Hotman dari Kementerian Sosial, juga dihadiri oleh Nurdin Halidselaku Politisi Partai Golkar. Sejujurnya memang menjadi pertimbangan besar bagaimana Pak Harto layak dianugerahi pahlawan atau tidak. 

Perdebatan ini dimulai dari tahun2010 sampai saat ini dewan Kehormatan belum memberikan jawaban apakah Pak Hartolayak dijadikan sebagai pahlawan. Tentu dari kacamata sederhana saya, yangmasih memandang sedikit dari pelajaran sejarah. Dimana saya sendiri masih dikatakan tidak terlalu tahu banyak perihal masa lalu.

Saya pengagum Pak Harto,sepanjang hidupnya mengabdi kepada Indonesia sebagai pemimpin bangsa Indonesia. Dengan perkembangan pada masa kepemimpinan, ekonomi diakui lebih maju dan Indonesia bisa ber-swasembada pangan.

Namun sudah menjadi rahasia umum,bagaimana kepemimpinan Pak Harto. Dengan otoriternya menjadikan rakyat tak berdemokrasi, saya mengingat perkataan Abdur, seorang komika Stand Up Comedy ke-4 berkata: “Mereka yang bersuara mendekam di penjara, atau hilang di lautan tanpa berita”. Lalu terbesitlah dengan penembakan mahasiswa Trisakti, hilangnya banyak aktivis, dibumbui dengan cerita masa lalu dosen saya yang menangis histeris saat mencertakan masa lalu saat media dimana ia menjadi wartawan langsung dibredel hanya karena memberitakan yang kontra terhadap pemerintahan.

Entahlah… 

Saya masih kabur memandang kebenaran sejarah, karena setiap saya membaca buku atau tulisan mengenai masalalu orde baru tentu saya lihat siapa penulisnya. Tentunya yang pro mempunyai versi yang mendukung begitu juga sebaliknya, pihak kontra tentu mempunyai versi sendiri bagaimana pemerintahan Pak Harto saat itu.

Kalau dilihat dari segi kriteria bagaimana layak atau tidaknya Pak Harto menjadi seorang pahlawan, Pak Harto sebaiknya memang harus dihidupkan kembali dan sehat agar bisa menyelesaikan polemik berkepan jangan ini. Sedikit menambahkan ketidakmungkinan untuk dipikirkan, karena rasa dirasa Pak Harto memang harus kita hormati sebagai Pemimpin negara yang sudah mencoba dengan upayanya untuk memajukan Indonesia, Ia mempunyai jasa. Walaupun diikuti dengan kolusi, korupsi dan nepotisme diseluruh linipemerintahan. 

Sebaiknya, Dewan Kehormatan memang perlu membahas lagi dan harus memutuskan secara tegas dengan memperhatikan bukan hanya sebagai pemimpin Indonesia, Jasa, tetapi jugamemperhatian soal moral. Saya yakini bahwa kejadian 1998 bukanlah suatu isu kecil dan kepentingan kecil beberapa orang saja, melainkan punya dasar yang kuat dan persatuan bahwa ada sesuatu persoalan bersama yang harus selesaikan.

Pak Harto memang harus dihormati,dikagumi sebagai pemimpin Indonesia yang berusaha mensejahteraan rakyatnya, tetapi Pak Harto memang tidak layak menerima jasa Kepahlawanan. Jika pertanyaanPak Karni Ilyas apakah ia manusia biasa atau pahlawan, maka jawaban saya Pak Harto adalah manusia biasa yang super tanpa perlu diberikan jasa pahlawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun