Kompasianer yang dapat menangkap ide tulisan yang sedang melintas, mengikatnya erat-erat, dan menuangkannya ke dalam tulisan, sehingga menjadi tulisan yang wow…. Luar biasa. Karena pengalaman saya, ketika ide tulisan itu lewat(baca:menginspirasi). Dan enggak buru-buru di tangkep tapi di simpan dulu dalam memori otak saja, seolah-olah otak saya core i3, hasilnya adalah lupa dan ketika hendak kita tuangkan menjadi tulisan sudah terasa hambar, karena ide tidak lengkap lagi. Sebenarnya saya bukan iri malah salut dua jempol, kepada kompasianer yang tulisannya bagus dan menginspirasi banyak orang. Bagi saya ide brilliant bisa ada di mana-mana dan kapan saja. Tetapi sebuah tulisan yang bagus adalah hak mereka yang rajin mengasah kemampuan menulisnya setiap saat. Sehingga dari sekian puluh tulisanya, ada satu dua artikelnya yang tajam, aktual dan menggigit. Salut untuk anda.
Kompasianer yang pandai menghibur rekannya dan pembaca lain denganide tulisan yang enteng,segar dansangat lucu. Akan tetapi sebenarnya mengandung sebuah sindiran yang serius dan lahir dari pemikiran jenius. Sebuah improfisasi dan analogi yang mengena. Sehingga ketika saya membacanya, terkadang saya geleng-geleng kepala, berdecak kagum dan bergumam dalam hati “anda layak dapat bintang!”.(jangan geer dulu ya).coba liat ada beberapa kompasianer yang mulai senyum-senyum sendiri ketika baca tulisan saya ini. Saya sangat apresiatif kepada anda. karena tulisan anda, banyak orang menjadi mengerti tanpa harus kehilangan rasa humor.
Kompasianer yang tulisan-tulisannya yang memberi banyak manfaat lebih. Baik itu tulisan tentang akherat, memberi semangat, atau tips sederhana yang jitu. Ditandai dengan banyaknya komen “ bermanfaat”. Itu sebagai sinyal dari alam semesta, bahwa anda harus lebih banyak menulis dan menulis lagi karena “manfaat”, anda sedang di tunggu banyak orang, salah satunya saya. Karena ketika membuka kompas.com dan tidak banyak berita yang menarik, saya langsung beralih ke kompasiana. Dan di sana saya bisa menitikan air mata, tertawa atau mendadak serius karena ada fakta baru yang terungkap.(kayak KPK aja hee hee).
Kompasianer yang dapat menulis dengan terperinci dan sangat-sangat detail, bak sebuah tesis yang harus di pertahankan di depan para guru besar. Saya berandai andai, jika kelak saya mempunyai perusahaan besar, saya pasti akan merekrut kompasianer tipe ini untuk menjadi pegawai saya. Karena saya yakin semua laporan perusahaan akan beres res. Di tangannya dan saya sebagai bos hanya perlu memberikan kebijakan-kebijakan makro saja.(ngimpi kali ye , heee heee ).
kompasianer yang enggak mengerti apa yang sedang dia tulis, atau tidak sadar kalau dia sedang menulis. Ditandai dengan tulisan yang kurang menjaga perasaan orang lain, atau di muat tetapi di caci maki banyak orang. sehingga akibatnya tulisanya sering di reject oleh admin. Ketika membaca judulnya membuat hati penasaran, tetapi ketika di buka muncul tulisan kira-kira dlm bahsa indonesia (domain tulisan ini sudah tidak ada) alias di hapus sama eyang admin. Heeee heee kasian juga ya. Udah capek-capek nulis ehternyata belum dapat dimuat di Kompasiana. Kapan ya, Eyang Admin nerbitinnya jadi sebuah buku, misalnya berjudul “ X files” atau “kumpulan tulisan-tulisan yang belum pernah terbi”t, kayaknya seru juga tuh.
Kompasianer yang tulisannnya yang gak pernah jadi top articles alias HIGHLIGHT tapi Tetap nulis dan nulis terus. Saya sangat salut dengan semangat menulis anda yang luar biasa. Mungkin beliau-beliau adalah penganut faham “Orang luar biasa,adalah orang biasa yang yang menulis biasa biasa saja”. (ngak nyambung kali ye) hehe he.
kompasianer yang tulisanya sering jadi HIGHLIGHT.Saya agak curiga jangan-jangan doi sodaranya admin. Ato minimal temen deketnya heee (bercanda kok).
Yang ini saya iri sama yang namanya Admin. Yang bener “aa admin” or “teh admin” ya, soalnya sampai detik ini belum tau beliau ini pakai rok ato pake dasi ato pakai dasi plus rok. haaa haa.tapi keirian saya, penyebabnya karena salut dengan admin yang dengan telaten membaca semua artikel kami yang kadang nakal, saru ato ngatain yang berbau sara. pokoknya semua di tampung tapi tidak semua layak tayang. Salam salut buat admin.
Pertanyaannya adalah. Kenapa saya buat tulisan ini ?. rupanya saya lagi di refresh kembali di “workshop writing skil dan publick speaking” yang dimodali kantor. Dan kesimpulan saya dari semuanya adalah ;” ternyata pisau yang tumpul jika tidak diasah akan semakin karatan (he he he he).
Dan Ketahuilah Kompasianer :
a.Mungkin saja Tulisan anda telah merubah dunia, merubah mindset orang atau minimal telah merubah diri anda sendiri.
b.Tulisan anda mungkin menjadi sebuah sedekah yang tak ternilai bagi orang lain. sebagai sebuah pencerahan, tuntunan, tauladan, ataupun peringatan bagi pembaca tulisan anda.
c.Tulisan anda telah menjadi komentator yang baik bagi banyak peristiwa di Negeri tercinta ini, atau sebagai wasit yang suara peluitnya tidak di dengar para pemain tapi di dengar jelas para penonton.
d.Ketika Anda dan saya sedang menulis sebenarnya anda dan saya sedang belajar menjadi manusia yang jujur. Dengan menuliskan apa yang ada di hati dan pikiran kita.dan saking jujurnya kadang kita terlihat pinter atau malah sedikit keblinger. maklum-maklum saja namanya juga Kompasianer.
Salam Kompasianer selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H