Bicara mengenai bau badan tentu bukan hanya masalah orang dewasa saja, tapi juga terjadi pada anak yang beranjak dewasa. Penggunaan deodoran terbukti sering menimbulkan masalah, butuh waktu untuk menemukan deodoran yang tepat. Pola makan dan hidup sehat ternyata tak menjamin kita bebas dari bau badan.
Saya sempat membaca beberapa ringkasan jurnal tentang temuan bakteri penyebab bau tak sedap. "Bau badan timbul ketika bakteri di kulit memecah molekul dalam keringat." Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan DNA di bakteri Staphylococcus hominis penghasil protein yang memecah molekul keringat.
"Protein ini bertanggung jawab dalam memecah molekul keringat ke dalam senyawa yang berperan besar terhadap bau badan. Senyawa tersebut tajam dan dalam jumlah kecil, yakni sekitar satu bagian per triliun. Menurut penelitian ini, salah satu gen dalam Staphylococcus hominis juga ditemukan dalam dua spesies bakteri Staph terkait bau badan." (Sumber: nationalgeographic.co.id)
Dalam tumbuh kembang anak, ada fase di mana seorang anak akan mengalami masa pertumbuhan yang sangat pesat. Berat badan serta pola bermain yang semangkin aktif, tak jarang banyak menimbulkan keringat berlebih. Mandi sehari tiga kali nyatanya tak cukup untuk membunuh kuman yang penyebab bau badan. Kondisi tersebut tentu sangat menganggu kenyamanan si anak, baik dalam bermain atau saat belajar.
Hal ini membuat orang tua khususnya ibu-ibu merasa khawatir, bagaimana caranya agar buah hati terbebas dari bau keringat. Keringat yang keluar saat bermain mustahil bisa di cegah, jadi yang kita harus pikirkan kembali adalah bagaimana caranya keringat yang berlebih tidak menimbulkan masalah yang menganggu.
Produk penghilang bau badan atau deodoran dalam bentuk stick atau bentuk powder, lebih banyak di tujukan bagi orang dewasa. Hampir tidak pernah kita temui iklan penghilang bau keringat khusus anak mejeng di televisi, tentu saja hal ini memiliki alasan, bahan pembuat deodoran sangat berbahaya jika gunakan dalam jangka panjang oleh anak-anak, karena bisa menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari.
Lalu bagaimana kita selaku orang tua yang ingin anaknya bebas dari bau badan, apakah juga ikut-ikutan memberi deodoran yang bukan peruntukanya. Perlukah konsultasi ke dokter hanya untuk membahas masalah bau badan? Tentu bagi sebagaian orang tua atau saya sendiri akan berpikir ulang. Lalu pertanyaanya, adakah produk yang aman digunakan untuk anak-anak?
Di luaran sana banyak produk deodoran untuk anak, namun kebanyakan buatan luar negeri. Kalau yang buatan dalam negeri ada, tapi banyak yang kuatir menggunakanya. Bicara deodoran atau produk penghilang bau keringat, saya memiliki pengalaman masalah bau keringat pada putri kami. Usianya kini beranjak 6 tahun, badanya lumayan bongsor untuk anak seumuranya.
Usia di mana ia sedang aktif bermain, di lingkungan rumah dan sekolah. Keringat berlebih tidak dapat dihindari, pakaian seragam harus diganti setiap harinya. Awalnya sih saya serta istri tidak begitu mengindahkannya, namun lama-kelamaan tentu akan menganggu kenyamanan dalam bermain juga belajarnya. Bahkan jika menimbulkan bau menyengat, pasti menganggu teman lainya.
Memperkenalkan parfum untuk si kecil
Mulailah kami belikan parfum khusus untuk anak-anak, namun lebih sering disemprotkan hanya ke pakainya saja karena khawatir ada masalah nantinya. Ada 3 sampai 4 jenis parfum yang kami gunakan, namun nyatanya tidak dapat menghalau bau keringat tadi. Saya mencoba mencari informasi bagaimana mengatasi masalah keringat dan bau badan pada anak, tapi sayang tak banyak informasi yang saya dapat.
Saya baca di sebuah media, "Menurut sebuah penelitian, sekarang ini anak laki-laki mengalami pubertas lebih cepat dua tahun dari pada anak laki-laki di masa lalu. Hal seperti itu pun terjadi dengan anak perempuan. Bahkan beberapa tanda mulai ditunjukkan bahwa anak laki-laki berusia enam tahun dan anak perempuan berusia 7 tahun akan mengalami pubertas lebih awal." (Sumber : http://health.liputan6.com)