Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

6 Alasan Karyawan Mengundurkan Diri

18 Juni 2017   07:12 Diperbarui: 18 Juni 2017   21:00 12213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto|Blog.job.id

Biasanya orang yang kerja harus sesuai minat dan keterampilannya tipe idealisnya tinggi. Bekerja sesuai passion akan membuat kita lebih profesional serta mampu mengembangkan potensi lebih baik. Pernyataan tersebut tidak salah. Yang jadi masalah adalah kebutuhan kita terhadap pekerjaan.

Susahnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion membuat banyak orang harus rela dan mau apa pun pekerjaannya. Toh sesuatu yang dicintai akan membuat kita lama-kelamaan jadi terbiasa.

4. Merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja atau terjadi konflik dalam lingkungan kerja

Nyaman dalam bekerja adalah sesuatu yang bayak diincar saat ini. Hasil pengamatan saya selama bekerja, gaji tinggi ternyata tak diikuti dengan kondisi kerja yang nyaman. Gaji tinggi serta pressure yang gila-gilaan membuat banyak karyawan menjadi stres.

Akhirnya mencari tempat kerja yang gajinya sedang tapi nyaman dalam bekerja. Pernah senior saya minta turun posisi dari staff menjadi operator di lapangan karena tak tahan dengan beban kerja. Nah Loh!

Kalau soal konflik memang masih ada terjadi, tapi nggak sampai membuat karyawan resign. Jika konflik karyawan dengan karyawan masih banyak, persoalan yang sering timbul antara senior dan junior. Yang senior merasa paling tahu juga tak kalah yang junior merasa sudah banyak pengalaman.

Ketimpangan pendidikan juga salah satu sebabnya. Contoh senior mempunyai pendidikan rendah, kemudian yang junior karena merasa punya pendidikan tinggi jadi tidak mau diatur soal pekerjaan. Ya begitulah masalah kecil yang masih banyak ditemukan di perusahaan.

5. Konflik antara atasan-bawahan, sedikitnya pengakuan atau dukungan dari atasan-bawahan

Pernah konflik sama atasan? Kalau jawabannya iya, artinya Anda tidak sendiri. Saya kurang berminat membahas soal yang satu ini karena kita akan sangat membuang energi kalau sampai ada masalah dengan atasan. Betul apa benar, eh jawab sendiri aja.

Bagaimana kuatnya kita berargumen dan didukung data, tetap saja kita akan salah jika tidak mau mengikuti apa yang diinginkan atasan. Bukan mengeneralisasi juga, tapi banyak tipe atasan yang seperti itu.

Tidak mau mengakui kekurangan, tapi bawahan juga harus mengikuti perintah atasan. Salah ditegur itu wajar, dan jadikan itu sebagai bahan introspeksi agar kita bisa lebih baik lagi. Biasanya kalau kita tidak mau mengalah, ya sudah daripada mangkel, lebih baik cari pekerjaan yang atasannya lebih bisa menghargai pekerjaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun