Dan kabar baiknya beberapa bulan yang lalu boss saya yang dulu perokok berat, kini juga memutuskan berhenti merokok secara total. Untuk alasan berhenti, saya tidak pernah bertanya lebih jauh karena masing-masing orang pasti punya alasan tersendiri, nanti deh akan saya tanyakan alasan dan jika memungkinkan akan saya jadikan tulisan yang mudah-mudahan dapat  menjadi Insprasi bagi banyak orang.
Jepang sebagai contoh kecil, sudah melakukan banyak hal untuk menekan angka para perokok di negaranya. Menaikan harga rokok, penggunaan Taspo (kartu untuk membeli rokok di mesin vending) untuk menghindari pembeli yang belum cukup umur. Dan kemunculan Box tempat merokok yang dibuat oleh salah satu perusahaan di negara tsb, membuktikan ada semacam komitmen untuk membantu pemerintah dengan cara sederhana namun akan ada manfaat yang akan didapatkan.Â
Awalnya dibuat untuk menumbuhkan rasa canggung dan malu untuk penggunanya, namun dengan makin sulitnya ditemukan tempat untuk merokok dan gencarnya kampanye kesehatan tentang bahaya merokok diharapkan mampu menyadarkan mereka yang sulit berhenti dari kebiasaanya. Lalu bagaimana jika di coba di Implementasikan di negara kita, menarik juga untuk di coba tentunya.Â
Tapi saya pesimistis, bisa jadi Box tempat merokok tsb malah digemari atau bahkan malah sebaliknya hehehe..., Bagi karyawan yang bekerja di gedung bertingkat dan area untuk merokok hanya ada di lantai bawah, tentu malah jadi membantu kendati ruangnya sempit tapi bisa lebih hemat waktu. Bisa jadi tujuan awal pembuatan Box merokok tsb tidak tercapai yaitu untuk mengurangi aktivitas merokok. Jadi bagaimana menurut pendapat anda?
Bekasi, 20161015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H