Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Iklan TV: Putriku Terlanjur Hafal Lagu Parpol

10 Februari 2016   06:07 Diperbarui: 10 Februari 2016   14:07 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada lagi seorang ibu yang sedang repot didapur, tidak ingin di ganggu, cara gampangnya si ibu memberi tayangan berupa kartun supaya si anak anteng dan tidak rewel. ini juga masalah, tidak semua film kartun mempunyai edukasi yang bisa di serap oleh anak, nah ini juga masalah bagi kami saat ini. Cara yang sering kami lakukan dengan memberinya mainan, berupa boneka, masak-masakan, dengan cara ini anak bisa terhindar dari menonton TV tanpa pendamping. Si ibu bisa memasak sambil sesekali mengawasinya bermain.

Beberapa bulan belakangan, saya selalu dikejutkan dengan ocehan-ocehan putri saya. Mungkin sahabat kompasianer sering mendengar dan bahkan tak asing lagi dengan iklan yang satu ini "Siapakah Indonesia? Apakah mereka yang terlahir sebagai suku Jawa, Dayak, Papua atau lebih dari 300 suku lainnya? Atau mereka yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghuchu dan aliran kepercayaan lainnya?" Penggalan iklan ini yang membuat saya di cecar dengan pertanyaan yang mesti saya jelaskan kepada si kecil, ini berarti putri saya ikut menontron sinetron yang digemari oleh ibunya.

Berapa banyak pertanyaan yang bisa di buat dari penggalan iklan tsb, contoh pertanyaan yang ia lontarkan "Pa 'aliran kepercayaan' itu apa sih?" kalaupun saya jelaskan pasti ia akan binggung, jadi saya harus repot-repot googling mencari arti kata yang sederhana yang mudah dipahami olehnya.

Masih ada satu kejutan lagi, ketika suatu waktu si kecil menyanyikan lagu nasional tapi saya sendiri jarang mendengarnya. Mencoba mendengarkan pelan-pelan, tapi tetap saja saya tidak paham lagu apa itu. kemudian bertanyalah saya kepada si kecil "Kamu nyanyi lagu apa barusan?" lalu ia menjawab dengan santai "Papa nggak tau ya? kan ada di tivi." saya yang kurang puas dengan jawaban si kecil segera bertanya ke istri "Lagu apa sih yang dinyanyikan barusan?" "Itu loh lagunya partai perindo." Saya baru teringat sesekali pernah mendengarnya di TV.

Lagu Partai Politik

Sejauh ini, jarang sekali partai politik mempunyai bentuk lagu Nasional, semenjak kancah politik diikuti oleh pengusaha muda, Hary Tanosubadyo pada tahun 2011 silam. Resmi bergabung dengan partai Nasdem, kemudian pindah ke Partai Hanura  karena perbedaan pendapat di Nasdem dan sekarang telah mendeklarasikan parpol baru yaitu Partai Perindo.

Sejak bergabung di dunia politik, iklan untuk mengkapanyekan visi misi parpol seperti tak ada hentinya tayang sampai saat ini. Mars Perindo hampir sering muncul di iklan TV (MNC Group) miliknya, jadi tak heran jika banyak anak-anak yang hafal betul dengan lirik lagu tsb. Mars Perindo di ciptakan oleh istri HT sendiri, Ibu Liliana Tanaja. setelah googling ternyata ragam respon menanggapi lagu tsb, banyak anak-anak yang suka dengan lagu tsb.

Tidak kita pungkiri semua lagu wajib nasional memang enak didengar serta mudah dihafal. menurut saya sih tidak ada yang salah dengan Mars Perindo karena didalamnya cuma mempromosikan visi misi partai, tapi bagaimana dengan anak-anak yang belum memahami arti dari lagu tsb?

Bagaimana Sebaiknya Respon Orang Tua

Sebagai orang tua, pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Saya mencoba melakukan penelusuran di Google, hasil penelusuran ternyata ada juga beberapa yang mengkritisi lagu tsb karena berbanding terbalik dengan apa yang terjadi belakangan ini. Saya pribadi terus terang belum bisa memberikan pandangan jika lagu tsb ternyata disukai oleh anak-anak.

Malahan ketika saya coba cari di youtube, berbagai komentar pun muncul. Ada bayi sangat menyukai lagu ini dan dijadikan lagu pengiring tidur. Ini bukan lagu nasional, ini lagu partai politik, jadi apakah baik seorang anak balita menyukai dan menyanyikan lagu parpol yang terhafal secara tidak sengaja? Memberikan pemahaman bahwa lagu yang di nyanyikanya bukan lagu Nasional, hanya itu yang bisa saya lakukan sampai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun