Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ragam Cerita: Liburan Akhir Tahun

31 Desember 2015   19:42 Diperbarui: 31 Desember 2015   20:08 2827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Photo|Beritasatu.com "][/caption]

Kemarin sabtu 26 Dec 2015, saya dengan keluarga berangkat liburan ke Banyuwangi Jawa timur. Akhir tahun saya manfaatkan liburan ke tempat ibu angkat yang kebetulan sudah lama tak pernah mengunjunginya. Awalnya pengen naik bis supaya bisa menikmati perjalanan tapi karena libur Natal dan tahun baru yang panjang membuat tiket habis ludes untuk empat hari ke depan.

Karena sudah janji mau datang akhirnya kami putuskan naik pesawat, selain harga tak beda jauh waktu juga jadi pertimbangan. Pagi jam 4 saya langsung check in online suapaya bisa memilih seat yang diinginkan. Berangkatlah dari rumah sampai pool damri bekasi barat, langsung capsus ke Soeta. Sampai juga dibandara. Karena sudah check in online jadi masih bisa santai, istri beli sarapan untuk anak saya. Kemudian check ini untuk mendaftarkan bagasi yang saya bawa, jam penerbangan di Tiket tertera pukul 9:10 dari Jakarta dan tiba jam 10:40 WIB. Bandara Juanda.

Pada saat antri check in sebenarnya masih jam 8:10, dua kali antrian saya diserobot oleh manusia yang kelihatan berpendidikan tapi nyatanya tidak. Habis sudah waktu saya 30 menit, saya mulai gusar, ada rasa geram dan ingin marah rasanya. Tiba giliran saya, langsung menyodorkan tiket dalam bentuk PDF di hape, karna bawa barang untuk bagasi, setelah diterima oleh petugas counter, dia langsung lompat dari tempat duduknya.

Petugas tsb lari melewati Conveyor sedang berputar yang mengirim koper para penumpang ke bagian kargo, Menyesal rasanya gegara saya petugas tsb harus lari terburu-buru mengurus tiket ke bagian office disamping counter check in. Saya hanya berfikir bagaimana kalau dia terjatuh saat berlari di Conveyor yang sedang berjalan tsb, sangat berbahaya tentunya jika berlari di antara Conveyor yang sedang berjalan. Saya sendiri tidak tau bagaimana prosedure-nya jika ada hal yang urgent apakah diperbolehkan berlari melewati Conveyor yang sedang berjalan.

Tiket langsung diserahkan tanpa bisa menempatkan barang bawaan dibagasi, duh jadi kacau nih, mana lumayan berat juga barang yang harus dibawa. Tapi bersyukur sekarang banyak perbaikan yang dilakukan oleh pengelola bandara, pemeriksaa sebelum boarding yang biasanya ada atas dekat dengan Boarding gate, sekarang sudah pindah sebelum naik ke eskalator. Tentunya ini sangat memudahkan, jadi tidak perlu repot dipemeriksaan saat akan mencari gate menuju pesawat yang akan dinaiki.

Ada yang bikin saya bertanya-tanya, mengapa jam boarding dipercepat 10 menit sebelum waktunya, dan seharusnya jam 8.40 jam boarding tapi malah jam 8.30 penumpang dipersilakan menaiki pesawat halah apa lagi ini! Lari-larilah saya beserta anak dan istri supaya tidak ditinggal pesawat. Setelah sampai di ruang tunggu sebelum boarding ternyata para penumpang yang akan ke surabaya sudah tidak ada, jadi tinggal saya dan keluarga yang terakhir. Saya langsung bertanya ke petugas dan diarahkan menuju bis yang sudah menunggu, setelah menaiki bis ternyata ada beberapa orang yang juga terlambat dan dengan keluhan yang sama.

Tempat Duduk Sudah di Duduki oleh Orang Lain

Sahabat kompasianer pasti pernah mengalami, ketika masuk kedalam pesawat mendapatkan tempat duduk kita sudah diisi oleh penumpang lain. saya sering sungkan untuk menanyakannya langsung, saya panggil Pramugari atau Pramugara yang sedang bertugas dan menyodorkan tiket dengan nomor bangku yang tertera. Akan lebih baik melakukan check sebelum kita duduk di dalam pesawat, selain agar tidak merepotkan orang lain sekaligus tidak mempermalukan diri sendiri. Nanti dibilang ngak bisa baca tersinggung, tidak taat aturan juga bakal ditegur langsung oleh para Pramugara dan Pramugari yang sedang bertugas. Jadi sudah seharusnya jangan sampai kita mempermalukan diri sendiri dengan perilaku yang kurang baik tsb. 

Ternyata bukan saya saja yang bangkunya diduduki penumpang lain, ada satu keluarga dengan seorang anak yang masih bayi. Kalau yang ini malahan penumpangnya nggak mau pindah tempat duduk, kemudian keluarga tersebut saya lihat mengalah dan berniat membatalkan penerbangan. Sang Pramugari mencoba menahan dan langsung berdialog dengan dengan penumpang yang tidak mau pindah tempat duduk tsb, setelah berdialog agak panjang akhirnya mau juga si penumpang tsb pindah. Begitulah ragam kejadian yang sering kita temui didalam penerbangan, bijaklah dalam melakukan hal apa saja, jangan sampai rasa empati kita tertutup gegara menuruti ego diri sendiri. Banyak cara agar bisa duduk nyaman di barisan depan, sekarang kita bisa check in online di waktu yang sudah ditentukan oleh masing-masing maskapai penerbangan sehingga bisa memilih langsung seat yang ada dalam pesawat dan tentunya lebih praktis. Apesnya koper yang saya bawa kedalam pesawat tak muat masuk kedalam Cabin, terpaksa dibawa petugas langsung bagasi dan hanya di beri catatan untuk pengambilan bagasi di bandara.

Delay Pesawat di Atas Udara

Hampir semua orang pasti pernah merasakan atau mengalami bagaimana rasanya ketika sudah menunggu untuk menaiki pesawat, tiba-tiba ada pengumuman dari maskapai terkait bahwa ada masalah bla bla bla jadi penerbangan di nyatakan delay sampai ada pengumuman lebih lanjut. Bagi para penumpang menggunakan transportasi udara adalah pilihan yang sangat bijak, dimana waktu dapat ditekan menjadi lebih singkat. Tapi akan lain cerita jika pesawat yang akan di tumpangi malah mengalami delay karena sebab yang tidak jelas. Alasan yang diberikan maskapai hanya mengumumkan ada masalah teknis atau keterlambatan waktu penerbangan, kalau sudah begitu semua penumpang diwajibkan Legowo, suka tidak suka ya harus suka. 'Pilih selamat atau delay' pilihan yang tidak perlu ditanyakan ke para penumpang tentunya, Kalau delaynya masih di bandara sudah sering terjadi dan lebih aman tapi bagaimana jika delay pesawat terjadi saat pesawat akan landing?

Siapa saja pasti ingin buru-buru pesawat yang ditumpanginya turun mendarat dengan selamat, Kan memang sudah waktunya landing. Gegara ada masalah di bandara pesawat jadi gagal mendarat dan harus muter-muter hingga lebih dari 30 menit. Itulah yang saya alami saat penerbangan dari Jakarta menuju Surabaya di bandara Juanda, jam boarding dipercepat, saya sampai harus lari-lari bawa koper supaya nggak di tinggal, eh malah molornya diatas. Kalau di kasih gratis terbang muter-muter juga saya nggak mau. Sudah berfikir positif tapi tetap saja ada rasa panik yang menyelimuti saat pesawat tak kunjung mendarat, hanya berputar-putar di udara walaupun akhirnya mendarat juga dengan selamat. Kalau dikasih pilihan pilih Delay di darat atau di Udara ya saya pilih delay pesawat di darat. kalau mau jujur ya nggak ada yang pengen ada delay tapi keselamatan adalah hal yang paling utama, jadi tinggal pilih sendiri.

Pembobolan Koper di Bandara

Ternyata kasus terbongkarnya sindikat pencongkel koper penumpang pesawat yang sedang transit tidak menciutkan nyali para kawanan penjahat tsb, kemarin setelah saya mengambil bagasi di area kedatangan mendapatkan seorang bapak yang kopernya dalam keadaan terbongkar. Saya lihat gembok yang digunakan untuk mengunci koper sudah berantakan tak Karuan berserakan dilantai. Petugas yang disitu cuma bisa menenangkan agar mengecheck terlebih dahulu kondisi dalam koper apakah ada yang hilang atau tidak dan akan ditindak lanjuti masalahnya.

Kalaupun di dalam koper tsb tidak ada barang yang hilang, apakah tidak ada tindakan yang dilakukan oleh petugas, tapi sepertinya kejadian seperti ini sudah menjadi hal yang lumrah. Jadi sebenarnya penempatan barang-barang di dalam koper sudah seperti penitipan kendaraan ditempat parkir, segala kerusakan atau kehilangan tidak menjadi tanggung jawab pengelola parkir. Nah pihak bandara atau maskapai agaknya malu-malu kucing untuk menerbitkan aturan tsb. Dari pada terus berulang kejadian yang sama, hanya menerima pengaduan dan tidak tau kapan penindakan dilakukan. Sebaiknya maskapai menerbitkan aturan baru yang isinya bisa meniru ketentuan parkir kendaraan umum.

Pihak bandara kelihatan kewalahan dalam memberantas para sindikat pembobol koper tsb, ini bisa dilihat dari banyaknya kejadian yang sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu dan baru terungkap beberapa bulan belakangan, itupun kroconya saja yang berhasil di tangkap. Seberapa besar sih bandara di negara kita, masa menangkap penjahat di Area Bandara saja sangat sulit, bagaimana dengan gerombolan penjahat yang bersembunyi dihutan? Apa perlu study keluar negeri hanya untuk membekuk kawanan pembobol koper tsb, harusnya pengelola bandara malu dan segera melakukan penertiban setelah ada kejadian.

Wrapping Koper 

Sebaiknya pihak bandara menjadikan Wrapping koper untuk para penumpang menjadi hal yang wajib dilakukan. Selain untuk keamanan koper, sekaligus menjawab banyaknya kasus pembobolan koper milik para penumpang. Setidaknya para komplotan pembobol dibuat agar berpikir dua kali karena butuh waktu untuk membobol koper terutama untuk penumpang yang transit.

Fasilitas Wrapping sudah ada di seluruh bandara domestik di Indonesia, jadi hanya dibutuhkan sosialisasi ke seluruh maskapai penerbangan yang menyediakan tiket penerbangan. Terus kalau penerbangan internasional bagaimana? Ini yang agak rumit, akan ada kesan bandara internasional di Indonesia tidak aman. Tapi memang kenyataannya begitu, dan mungkin para turis yang datang ke Indonesia juga banyak yang menjadi korban. Kemudian kalau bisa tidak ada biaya lagi yang dibebankan kepada para penumpang. Untuk saat ini biaya wrapping agak memberatkan, sehingga penumpang enggan untuk melakukan wrapping untuk koper yang ditempatkan di bagasi. Harga wrapping untuk koper ukuran kecil atau besar berkisar Rp.20.000 sampai 30.000 ribu rupiah.

Begitulah ragam cerita yang mewarnai penerbangan dari Jakarta menuju Surabaya untuk liburan akhir tahun di Banyuwangi Jawa timur, terkadang planing yang sudah dibuat tidak semua bisa terlaksana dengan baik, masalah yang tak pernah terpikir di kepala muncul tiba-tiba. Tapi Alhamdulilah liburan berjalan dengan lancar, tiba dengan selamat dan bisa menikmati wisata dan Kuliner yang ada di Banyuwangi. Mudah-mudahan kedepan, Dunia penerbangan khususnya di Indonesia bisa lebih baik lagi, impian menaiki transportasi yang aman dan nyaman sudah sangat dirindukan oleh masyarakat Indonesia. Dipenghujung tahun 2015 ini, dan sebentar lagi kita memasuki tahun baru di 2016. 'Semoga' tahun depan kita bisa menjadi pribadi yang baik, makin sukses tentunya dalam karir. resolusi di tahun kemarin yang belum tercapai bisa diperbaiki dan di kejar lagi agar tercapai di tahun 2016.

 

'Selamat Tahun Baru 2016'

Banyuwangi 20151231

Salam berbagi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun