Mohon tunggu...
Sigit DwiRusdian
Sigit DwiRusdian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah seorang pelajar SMAN 39 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Putri dengan Kemurnian Hatinya

28 Maret 2024   11:55 Diperbarui: 28 Maret 2024   12:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu masa, Di sebuah kerajaan hiduplah seorang pasangan raja dan ratu yang dikaruniai dua putri yang kembar. Putri kembar itu bernama Sani dan Sena. Sani merupakan sang kakak yang  hati yang murni, namun memiliki paras yang biasa saja. Sementara Sena memiliki paras yang sangat cantik, namun hatinya tidak semurni sang kakak.

Pada saat menginjak umur 20 tahun, mereka berdua di lamar oleh pangeran dari kerajaan aliansi ayahnya. Pangeran tersebut ingin menjadikan kedua putri kembar tersebut menjadi istrinya. Sang ayah pun menyetujui akan hal tersebut. Namun sang adik (Sena) tidak menyetujui hal tersebut. Sena berfikir bahwa hanya dia lah yang pantas mendapatkan cinta dari sang pangeran tersebut. Sehingga ia menghadap ayahnya dan berkata

Sena:"Ayah, tidakkah ayah berfikir bahwa cinta tidak bisa untuk dibagi dua?"

sementara itu Sang kakak mendengar perkataan tersebut, dan langsung ikut menghadap ayah, kemudian berkata

Sani: "Aku setuju ayah, bahwa perasaan cinta itu tidak bisa dibagi menjadi dua, dia (sang pangeran) harus memilih salah satu diantara kita. Kalaupun engkau Sena sangat menginginkan pangeran tsb, aku rela untuk tidak bersaing dengan mu.

kemudian ayah berkata:

Ayah:"Setelah aku pikir, memang begitulah seharusnya. Namun Sani, kenapa engkau langsung merelakan pangeran?"

Sani:"Pangeran yang memiliki paras yang tampan dan kecerdasan yang tinggi, lebih pantas bersama adik yang memiliki fisik yang sempurna ."

Sena:"Bagus lah kalau kau paham kak. Hanya aku lah yang pantas menerima cinta sang pangeran."

Mendengar pernyataan Sena Sang raja seperti sedikit kaget, ia seperti melihat pernyataan keangkuhan dari sang adik. 

Beberapa hari kemudian, sang raja pun memberikan utusan untuk menyampaikan kepada pangeran bahwa ia hanya bisa menikahi salah satu dari putrinya. Kemudian sang raja mebebaskan sang pangeran untuk memilih. Mendengar pernyataan dari sang raja, sang pangeran pun termenung, ia bingung hendak memilih yang mana. Pangeran menganggap fisik seseorang bukan tolak ukur untuk dijadikan sebagai pasangan hidup. Ditengah kebingungannya, sang pangeran berfikir untuk mengadakan penilaian untuk mereka berdua. Kemudian ia menyampaikan hal tersebut kepada sang raja melalui utusannya. 

Kepada sang Raja

Jika saya harus memilih salah satu diantara putri anda, saya memiliki pertimbangan bahwa akan ada salah satu dari mereka yang cemburu dan ditakutkan akan menimbulkan kebencian. Namun, setelah mendengar pernyataan anda bahwa cinta tidak dapat dibagi, saya juga setuju akan hal tersebut. Untuk itu, demi menjalankan perintah ayah saya untuk menikahi putri dari anda, saya akan menikahi putri anda dan memilih salah satu diantara mereka. Sesuai pesan ibu saya, untuk mencari pasangan dengan  hati yang murni demi kemajuan kerajaan kami, untuk itu izinkan saya memberikan sebuah pengetesan terhadap kedua putri anda yang akan saya pilih menjadi pendamping hidup saya. Saya hanya akan mengajak mereka berdua berbicara empat mata, dan saya akan menilai dari jawaban yang mereka lontarkan. Terimakasih atas pengertian anda.

Hormat saya Pangeran Sandi

Sang raja menyetujui hal tersebut, dan mempersilahkan sang pangeran untuk melakukan pengetesan terhadap yang akan dia pilih. K

Setelah beberapa hari sang pangeran mengundang kedua putri tersebut untuk makan malam bersama pada kerajaannya.  Mendengar hal tersebut, sang ayah memberitahukan kepada kedua putrinya undangan tersebut. Mengetahui hal tersebut, kemudian kedua putri tersebut mempersiapkan diri untuk menghadiri undangan tsb. Terbesit dalam pikiran sena untuk tidak akan kalah cantik dalam acara makan malam tersebut, sehingga dia melancarkan aksi yang tak terduga. Sena mensabotase semua pakain yang dimiliki Sani dan membolongi pakaiannya dengan gunting. Saat melancarkan aksinya, sena terkena gunting dan jari telunjuknya berdarah. Kemudian dia memperban jari telunjuknya tsb. Berhubung Sena mensabotase di waktu yang mepet dengan keberangkatan, Sani pun tidak sempat menjahit bajunya. Akhirnya Sani memilih baju yang paling bagus diantara bajunya yang bolong semua. 

Setelah menempuh perjalanan, mereka berdua pun sampai, kemudian langsung di sambut oleh sang pangeran. Kemudian, pandangan sang pangeran tertuju pada baju yang dipakai Sani. "Kenapa engkau menggunakan baju yang bolong, disaat engkau menerima undangan kehormatan dari ku?" tanya sang pangeran degan terheran. Kemudian sang adik menunjuk baju yang bolong tsb dan berkata "Lihatlah kakak ku sang pangeran, dia bahkan tidak menghormatimu. hmm, atau bahkan dia orang yang kotor shg bajunya dibiarkan digigit tikus yang bersemayam di kamarnya." Kemudian Sani menjawab "Maaf pangeran, Bukan aku tidak menghormatimu tetapi.." Belum menyelesaikan perkataannya Sang pangeran berkata "Kembalilah kau kembali ke kerajaanmu Sena. Tindakan mu sangat tidak terpuji." Sena pun terheran dan bertanya "Kenapa engkau berkata seperti itu?" Kemudian pangeran menjelaskan "Aku paham, baju bolong tersebut bukan karena tikus yang bersemayam dalam kamar Sang Sani, tetapi karena ulah mu yang mengguntingnya. Terlihat dari tangan mu yang terluka." Sang adik pun menyangkalnya "Kenapa engkau menuduh ku sperti itu?apa bukti yang kau miliki?Kau tidak bisa menuduhku tanpa adanya saksi yang melihat." Kemudian sang pangeran mengundang raja untuk datang ke kerajaannya. Selain itu, dia mengundak penyihir juga tanpa sepengetahuan Kedua putri tsb.

Sang raja pun sampai, Kemudian bertanya kepada pangeran "Kenapa engkau tiba-tiba mengundang diriku?" Kemudian pangeran menjawab "Tunguu dan sabar lah" Tidak lama kemudian, Penyihir pun sampai juga. Kemudian penyihir tersebut menyapa Sang raja dan pangeran. Sang raja pun terkejut, penyihir andalan dia pun turut hadir dalam acara itu. Kemudian, sang pangeran menyuruh penyihir melihatkan aktivitas sang Sena sebelum keberangkatannya menuju kemari. Kemudian penyihir tsb menggunakan kekuatannya memperlihatkan hal tsb. Alangkah terkejutnya sang Raja, melihat perbuatan sena. Sehingga dari situ sang raja memutuskan menghukum pendisiplinan terhadap sena. Sang pangerannpun, memilih Sani untuk menjadi istrinya.

Sani dan Sandi pun hidup bahagia bersama

Sementara sang adik Sena harus menjalankan hukuman pendisiplinan selama 10 tahun lamanya

Tamat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun