BREBES - Senkom Rescue Kabupaten Brebes Wilayah Bumiayu bergabung bersama BPBD, TNI, Polri, dalam rangka membantu warga yang terdampak bencana tanah gerak di desa Sridadi Kecamatan Sirampog, Minggu (13/11/2022).
Bersama warga bahu - membahu mengevakuasi warga dan merelokasi sekitar 35 rumah warga yang terdampak tanah gerak untuk dipindahkan ke hunian sementara.
koordinator lapangan Senkom Rescue Brebes wilayah Bumiayu, Amirudin menyampaikan Senkom  menerjunkan sekitar 20 anggota Rescue dalam membantu warga memindahkan rumah yang terdampak tanah gerak untuk dipindahkan ditempat yang aman.
"Ini merupakan pengabdian Senkom kepada masyarakat dalam penanganan bencana, berkoordinasi dengan BPBD, TNI dan Polri," kata Amirudin.
Sementara itu, Koordinator Satgas Pos Bumiayu BPBD Brebes, Budi Sujatmiko, menyebutkan bahwa rekomendasi hasil kajian Badan Geologi Kementerian ESDM untuk Desa Sridadi sudah keluar. Menurutnya, kajian kali ini merupakan yang kedua dan kesimpulan yang dikeluarkan hasilnya sama, yaitu, sebagian wilayah di Desa Sridadi tidak layak untuk ditinggali.
"Rekomendasi sudah dua kali keluar, hasilnya sama, wilayah Dukuh Karanganyar, Karanggondang, dan Pengasinan tidak layak untuk ditinggali dan warga harus direlokasi karena berada di mahkota longsor," ungkap Budi.
Budi menyebut lokasi ketiga dukuh itu berada di mahkota longsor sehingga tanahnya labil dan mudah terjadi pergerakan tanah. Terlebih jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi
Selain merusak rumah, pergeseran tanah ini juga membuat jalan provinsi di desa ini ambles hingga beberapa meter. Akibatnya, jalan penghubung Bumiayu Brebes dan Bumijawa Tegal di lokasi itu semakin curam dan berbahaya.
"Bencana tanah bergerak terjadi karena tingginya intensitas hujan sehingga pergerakan tanah memicu amblasnya jalan. Saat ini kondisi jalan juga memprihatinkan. Badan jalan patah dan amblas, padahal pemeliharaan dan pengepresan jalan terus dilakukan pihak Bina Marga Jawa Tengah," ujarnya.
Amblesnya badan jalan diakibatkan konstruksi tanah yang sangat labil. Hal ini memicu terjadinya pergerakan pada lapisan bawah tanah yang mengarah ke Sungai Keruh di sisi selatan.