Marah-marah, menghujat, lantas memberi punishment!Â
Apakah ini yang Anda lakukan kepada bawahan Anda ketika mereka tidak kompeten?
Hm, kalau Anda berperilaku seperti itu, maka bawahan Anda akan semakin enggak kompeten, mereka malah tambah tertekan dan makin kena mentalnya.
Bawahan itu kalau enggak kompeten jangan langsung dimarahi melulu, jangan ujuk-ujuk di kasih punishment.Â
Memangnya dengan bertindak begitu, mereka bisa langsung kompeten? Kan enggak toh. Malah mereka tambah tertekan dan bingung serta mentalnya semakin kena.
Inilah yang terkadang secara sadar ataupun enggak sadar justru diterapkan oleh para atasan ketika mendapati bawahannya enggak kompeten dalam mengemban job desc.
Sejatinya, ada tanggung jawab atasan kepada bawahan ketika bawahan enggak kompeten dalam mengemban amanah job desc.
Kalau atasan bisanya cuma marah doang, menghujat, dan memberi punishment ketika bawahannya enggak kompeten dalam bekerja, maka ini sama saja dengan lepas tanggung jawab dalam membina bawahan.
Ya, harusnya itu ketika bawahan itu enggak kompeten, mestinya dibina, diarahkan, digembleng sampai mereka bisa mengemban job desc dengan baik. Bukannya melulu malah dihujat, dimarahi, dan diberi punishment. Ini bukan solusi, malahnya tambah masalah.
Bawahan yang enggak kompeten itu pasti bisa kok jadi kompeten kalau atasannya tahu bagaimana cara membinanya dan menggemblengnya.