Ketika terjadi konflik dan situasi yang tidak kondusif di kantor, maka pihak manajemen kantor harus jeli mengidentifikasinya. Terkait sebab kenapanya iklim tidak kondusif dan konflik tersebut terjadi di kantor.
Pihak manajemen kantor harus bisa menilai dan mengevaluasi dengan bijaksana setiap karyawan, sehingga dapat mengendus ketersangkut pautan oknum karyawan yang menjadi provokator tersebut.
2. Obyektif dalam meneliti konflik dan kekisruhan.
Kerap kali dalam hal meneliti konflik dan kekisruhan ini, pihak manajemen kantor terpengaruh pada situasi yang subyektif. Menerima sumber informasi hanya dari satu sumber saja yaitu berasal dari si provokatornya. Inilah kesalahan fatalnyaÂ
Sehingga yang terjadi adalah, karyawan bertipikal provokator semakin berhasil menjalankan aksinya, dan memperkuat alibi provokasinya di dalam lingkungan kantor.
Oleh karenanya, pihak manajemen kantor jangan sampai semakin terbawa ke dalam permainan karyawan bertipikal provokator. Sehingga harus obyektif dalam meneliti konflik dan kekisruhan dengan menggali informasi fakta dari berbagai sumber yang tentunya menjadi dasar dalam mengambil langkah tindak lanjut atas situasi yang telah terjadi di kantor.
3. Akomodir berbagai sumber informasi dengan bijak.
Menggali dari berbagai sumber informasi dan fakta akibat terjadinya iklim kantor yang tidak kondusif yang merupakan dampak dari ulah karyawan bertipikal provokator ini adalah penting diterapkan oleh kantorÂ
Sehingga pihak manajemen kantor dapat menemukan siapa sih sebenarnya provokator yang sesungguhnya, apa sih akar masalahnya, apa sih penyebabnya.
Dengan begitu ketika sudah ditemukan siapa biang keladinya atau dalangnya, maka pihak manajemen kantor dapat memastikan memberi tindak lanjut dan menetralisir iklim kantor yang tidak kondusif tadi akibat ulah karyawan bertipikal provokator tersebut.
-----