Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Banjir Undangan Interview, tapi Enggak Juga Keterima Kerja, Kok Bisa?

8 Maret 2024   08:33 Diperbarui: 12 Maret 2024   12:15 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar saat proses interview | Dokumen Foto via Freepik.com

Apakah kamu sudah sering banget dapat undangan interview tapi kok enggak juga keterima kerja? 

Kamu pun jadi bertanya, kenapa ya, kok bisa sih, apa yang salah, ya?

Kamu pun jadi sering banget kena PHP dan kena ghosting para interviewer. Padahal kamu butuh banget pekerjaan, tapi kok ya kena PHP atau kena ghosting melulu, kok bisa begini, ya?

Itukah yang sering kamu alami dan jadi tanda tanya besar kamu?

Ya, memang jadi tanda tanya besar sih kalau kondisinya begitu, karena yang jelas, apa yang kamu alami tersebut harus ada solusinya. Jangan tabrak saja untuk terus dan terus jalan ditempat, kalau enggak, ya akan begitu terus yang dialami.

Lantas, gimana dong solusinya?

1. Resume, CV, dan Cover Letter, jangan terlalu luas dan jangan ada sedikitpun kesalahan administrasi.

Kesalahan mendasar adalah ada pada resume, CV, dan Cover Letter yang cakupannya terlalu luas. Kerap kali hal-hal yang enggak penting tentang dirimu disertakan.

Selain itu adalah, banyaknya kesalahan administrasi, baik itu soal penulisan maupun kelengkapan, masih sering ada salah ketik, persyaratan administrasi yang kurang, bahkan ada yang enggak perlu malah disertakan. 

Karena pastinya interviewer pasti akan membacanya dengan teliti dan mengecek bahan administrasi soal kamu.

Oleh karenanya, soal Resume, CV, dan Cover Letter ini, ruang lingkup tentang kamunya jangan melebar kemana-mana. Keadministrasian jangan sampai salah. Kelengkapan persyaratan jangan ada yang kurang dan jangan sampai ada yang lebih.

2. Jangan melamar kerja secara membabi buta atau acak.

Kesalahan berikutnya adalah, melamar kerja tapi sembarangan, main hantam karut membabi buta. Jelas saja kalau begini ya bakal percuma. 

Ya, mungkin kamu memang bisa saja sering dapat undangan interview, tapi percuma dong kamu interview kalau ujung-ujungnya salah alamat. 

Sebaiknya fokuskan dan spesifikan lamaran kamu sesuai apa yang dibutuhkan rekruter, sehingga peluang kamu diteeima kerja untuk di interview sesuai dengan kompetensimu juga besar.

Ilustrasi gambar saat proses interview | Dokumen Foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar saat proses interview | Dokumen Foto via Freepik.com

3. Matangkan diri dalam pra-interview.

Ya, sering kali interview ini dianggap remeh, paling gitu-gitu doang yang ditanya, sehingga persiapannya pun diremehkan.

Jadinya apa? Saat ditanya interviewer, jawaban sering ngelantur enggak jelas. Kadang yang ditanya malah enggak dijawab, yang dipaparkan mapah hal yang enggak nyambung. Akhirnya malah "kebantai" habis saat interview. 

Padahal interview itu enggak semudah dan seremeh itu, interview ini perlu dipersiapkan dengan matang. Perlu persiapan apa yang kira-kira perlu dijawab, disampaikan, dan apa yang kira-kira tidak perlu diutarakan.

4. Attitude yang bijaksana saat interview.

Nah, yang tak kalah penting adalah attitude saat interview, karena attitude inilah yang paling jadi sorotan dan paling sensitif, enggak sopan sedikit saja, wah kamu bakalan dicoret.

Oleh karenanya, attitude ini wajib dijaga betul, jangan sampai menimbulkan kesan yang membuat interviewer hilang selera dan tersinggung.

5. Jangan "menjual diri" terlalu mahal dan "membualkan diri" terlalu manipulatif.

Kesalahan berikutnya adalah, saat proses interview malah menjual diri terlalu mahal dan membualkan diri terlalu manipulatif. 

Interviewer itu bukan kemarin sore menjadi pihak interviewer. Interviewer itu pasti tahu kalau kamu membual tentang kamu yang manipulatif dan menjual dirimu terlalu mahal.

Oleh karenanya bila sedang interview kerja, maka lakukan dengan rendah hati dan murah hati, enggak usah membual tentang diri atau terlalu over acting dan narsisitik tentang diri.

6. Follow up rekruter.

Nah, yang tidak kalah penting adalah folllow up rekruter, jangan juga habis interview cuma menunggu hasil doang. Enggak ada salahnya kok inisiatif untuk follow up hasil. 

-------

Nah, kurang lebihnya, inilah yang bisa penulis sarankan terkait kenapa sih kok kamu sering dapat undangan interview, tapi kok enggak juga keterima kerja. 

Tentu artikel ini bukan jaminan kalau kamu nanti setelah interview bisa langsung keterima kerja, tapi setidaknya bisa membantu untuk semakin menambah wawasan dan manfaat, serat mudahan saja setelahnya kamu bisa keterima kerja.

Demikian kiranya artikel ini. Semoga apa yang menjadi saran dan masukan ini dapat menjadi manfaat. 

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun