Nah, berkaitan dengan itu, melalui artikel ini, penulis ingin memberi saran dan masukan, semoga saja bisa menjadi solusi yang bermanfaat, diantaranya yaitu;
1. Pelajari terlebih dahulu tugasnya.
Jangan buru-buru dahulu untuk bilang enggak, coba cek dan ricek dahulu apakah tugas itu realistis atau enggak, masuk akal atau enggak. Di sini juga adalah penting untuk enggak reaktif atau emosi duluan agar bisa berpikir jernih.
Yang jelas, dalam hal memelajari terlebih dahulu ini maksudnya adalah, apakah tugasnya memakan waktu yang tidak sebentar atau memakan waktu yang berdurasi lama, apa lagi tugas itu di luar tanggung jawab job desc.
Maka yang dilakukan adalah, terima tapi negosiasi untuk pemberian kompensasi atas kerja ekstra itu, seperti kompensansi waktu dan kompensasi kesejahteraan, serta kompensasi pertimbangan realitas dan logika situasi maupun kondisi.
Kalau bos memberi kompensasi atas kerja ekstra tersebut, jangan tolak tugas dadakan itu, kerjakan secara profesional. Akan tetapi bila deadline waktunya enggak memungkinkan untuk diselesaikan, katakan saja dengan jujur kalau enggak mampu dikerjakan, daripada dikerjakan betantakan, maka jujur adalah lebih baik.
2. Pahami situasi dan kondisinya.
Ya, terkadang dalam konteks tertentu, ada saatnya di mana kita dituntut untuk bekerja ekstra karena situasinya urgent banget. Seperti misal, karena ada krisis, ada tuntutan perubahan dinamika kerja, hingga ada masalah yang tiba-tiba terjadi di kantor.
Kalau situasinya khusus seperti itu, sebaiknya terima saja job atau project dadakan tersebut, nah kalau ada benturan kendala dan hambatan, serta kesulitan, barulah diskusikan sama bos untuk problem solving bersama.
Akan tetapi kalo situasinya enggak urgent banget dan mungkin Anda sudah sering kali dapat request dadakan begitu, cobalah melakukan diplomasi untuk negosiasi yang bijak.
3. Diplomasi negosiasi yang asertif.
Diplomasi negosiasi yang asertif adalah teknik beralibi bijak dan komunikasi konstruktif, di mana kita menyampaikan pendapat dengan tegas dengan tetap menghargai lawan
bicara.
Teknik ini sangat tepat diterapkan pada saat tugas dadakan dirasa sering dibebankan dan kejar tayang atau deadline. Dengan begitu, diharapkan bos punya pertimbangan, kompensasi, serta solusi dari job atau project yang didelegasikan tersebut.