Beberapa waktu lalu saya pernah ditawari untuk investasi modal dalam suatu aplikasi oleh teman saya satu kantor, sebut saja namanya aplikasi BBH Ind.
Cara kerja sistem aplikasi BBH Ind ini adalah deposit sejumlah uang mulai dari ratusan ribu Rupiah hingga ratusan juta Rupiah bahkan sampai milyaran Rupiah atau ada masing-masing level deposit dalam aplikasi tersebut.
Kerjanya hanya semacam menaikan rating bermacam aplikasi dengan cara mengunduhnya melalui aplikasi BBH Ind dan juga ada tugas merekrut bawahan seperti multi level marketing.Â
Keuntungan yang ditawarkan sangat tinggi sesuai masing-masing level dan deposit yang ditanamkan dalam aplikasi, ditambah keuntungan bila berhasil merekrut bawahan.
Pokoknya waktu itu teman saya berupaya meyakinkan saya dengan masif agar saya mau ikut apa yang ditawarkannya kepada saya tersebut. Bahkan dia menjamin bahwa investasi ini aman dan kantornya resmi karena cabangnya ada diberbagai daerah.
Saya sebenarnya sudah menaruh curiga aplikasi BBH Ind ini adalah aplikasi ponzi atau investasi bodong dan akan scam bila uang yang terkumpul dari membernya sudah banyak, alias korban banyak yang rungkat karena uang dibawa kabur para scamer.
Dalam hal ini saya sudah mengingatkan teman saya bahwa bahwa investasi yang diikutinya tersebut adalah investasi bodong, investasi penipuan, aplikasi ponzi yang kedepan akan berujung scam.
Tapi, teman saya malah enggak percaya, dia malah mengatai saya kuno enggak ngerti main investasi, dia pun pergi meninggalkan saya dan menawarkan kepada teman kantor saya yang lainnya.
Cukup banyak juga teman kantor yang tergoda penawarannya dan ikut deposit di aplikasi ponzi tersebut, bahkan ada yang ikut sampai deposit sampai tiga puluh delapan juta rupiah lebih. Wah berani juga sampai deposit segitu.
Berjalannya waktu, mereka melakukan saling rekrut kepada yang lainnya yang belum ikut, saya pun tak luput terus digoda untuk ikut dengan menunjukkan sejumlah bukti keuntungan mereka dalam perharinya.
Namun saya tetap teguh pendirian, bahwa saya enggak mau, saya pun selalu mengingatkan juga kepada mereka hati-hati rungkat, itu aplikasi ponzi yang nanti akan scam pada waktunya.Â
Tapi mereka tetap enggak percaya dan tetap tenggelam dalam aplikasi ponzi, bahkan yang mirisnya lagi, banyak dari mereka malah ada yang top up level alias menambah deposit lagi dalam aplikasi.
Wah, betapa sedihnya dan ironinya, ternyata begitu memprihatinkan wawasan literasi finansial mereka soal aplikasi ponzi termasuk robot trading yang pastinya akan scam alias rungkat.
Seiring waktu berjalan, akhirnya sesuai prediksi saya, aplikasi investasi uang BBH Ind yang dulu ditawarkan kepada saya ternyata scam. Uang yang dideposit oleh member hilang dan enggak bisa kembali. Membernya rungkat entek-entekan. Berpuluh-puluh juta uang raib begitu saja diembat para scamer.
Teman saya yang pertama kali menawarkan aplikasi ponzi tersebut dituntut dan dikomplain banyak orang kenapa kok ujungnya scam, katanya aman dan resmi kok malah rungkat, tapi dia juga katanya juga korban.Â
Akhirnya apa, hubungan pertemanan jadi terdampak, ada suasana yang enggak enak karena enggak saling tegur, saya merasakan betul bagaimana suasana enggak nyaman disekitar gara-gara dampak dari aplikasi ponzi yang akhirnya scam ini.
Padahal saya sudah sering banget mengingatkan bahwa apa yang dijalani mereka itu adalah ponzi yang akan scam, tapi mereka enggak percaya. Akhirnya jadi kenyataan, apa yang saya prediksi jadi fakta, mereka akhirnya rungkat tertipu mentah-mentah aplikasi ponzi.
Cukup lama juga suasana enggak nyaman dampak dari aplikasi ponzi yang scam ini di kantor ini. Big bos pun akhirnya tahu dan segera mengambil tindak lanjut untuk segera menetralisir keadaan. Memang, setelah big bos turun tangan dan menerapkan kebijakan solusi, akhirnya suasana kantor mulai kondusif lagi.Â
Ya, dari sini kita bisa melihat, bagaimana minimnya wawasan literasi finansial masyarakat kita. Karena saya sangat yakin, tidak hanya teman-teman kantor saya yang kena scam aplikasi ponzi ini, pasti banyak masyarakat di luar sana yang juga jadi korban investasi bodong ini.
Disinilah, bagaimana pentingnya kita melek literasi finansial untuk tidak mudah tergiur dengan investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi tanpa mempertimbangkan secara logika dan nalar.
Oleh karenanya, kita patut curiga dan waspada bila ada investasi yang mengiming-imingi keuntungan yang tinggi tapi diluar nurul eh nalar. Pelajari dengan saksama agar tidak tertipu aplikasi ponzi. Daripada kena tipu lebih baik waspada terhadap ponzi dan investasi bodong.
Sebagai saran juga kepada pihak yang berwenang, bahwa di negara kita ini banyak sekali aplikasi ponzi bertebaran mencari mangsa, dan sudah banyak masyarakat kita yang jadi korban.
Berkaitan dengan itu, agar dapatnya pihak berwenang ini jangan terkesan lamban menindak lanjuti, agar dapatnya menindak lanjutinya untuk memberangus berbagai aplikasi ponzi dari NKRI yang kita cintai bersama ini.
Jangan dibiarkan aplikasi ponzi meraja lela mencari mangsa di negeri kita ini, harga diri bangsa harus dijaga, jangan sampai masayarakat kita terus-terusan menjadi korban ponzi.
Pihak berwenang juga wajib menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat secara masif tentang apa itu aplikasi ponzi dan apa itu investasi bodong, sehingga masyarakat kita jadi melek literasi finansial.
Semoga apa yang penulis sampaikan melalui artikel ini menjadi wawasan bersama untuk melek literasi finansial dan waspada dari investasi bodong dan aplikasi ponzi yang pastinya sangat merugikan ini, dan harapannya juga ada tindak lanjut dari pihak berwenang untuk memberantas aplikasi ponzi ini.
Demikian artikel ini, semoga dapat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H