Namun saya tetap teguh pendirian, bahwa saya enggak mau, saya pun selalu mengingatkan juga kepada mereka hati-hati rungkat, itu aplikasi ponzi yang nanti akan scam pada waktunya.Â
Tapi mereka tetap enggak percaya dan tetap tenggelam dalam aplikasi ponzi, bahkan yang mirisnya lagi, banyak dari mereka malah ada yang top up level alias menambah deposit lagi dalam aplikasi.
Wah, betapa sedihnya dan ironinya, ternyata begitu memprihatinkan wawasan literasi finansial mereka soal aplikasi ponzi termasuk robot trading yang pastinya akan scam alias rungkat.
Seiring waktu berjalan, akhirnya sesuai prediksi saya, aplikasi investasi uang BBH Ind yang dulu ditawarkan kepada saya ternyata scam. Uang yang dideposit oleh member hilang dan enggak bisa kembali. Membernya rungkat entek-entekan. Berpuluh-puluh juta uang raib begitu saja diembat para scamer.
Teman saya yang pertama kali menawarkan aplikasi ponzi tersebut dituntut dan dikomplain banyak orang kenapa kok ujungnya scam, katanya aman dan resmi kok malah rungkat, tapi dia juga katanya juga korban.Â
Akhirnya apa, hubungan pertemanan jadi terdampak, ada suasana yang enggak enak karena enggak saling tegur, saya merasakan betul bagaimana suasana enggak nyaman disekitar gara-gara dampak dari aplikasi ponzi yang akhirnya scam ini.
Padahal saya sudah sering banget mengingatkan bahwa apa yang dijalani mereka itu adalah ponzi yang akan scam, tapi mereka enggak percaya. Akhirnya jadi kenyataan, apa yang saya prediksi jadi fakta, mereka akhirnya rungkat tertipu mentah-mentah aplikasi ponzi.
Cukup lama juga suasana enggak nyaman dampak dari aplikasi ponzi yang scam ini di kantor ini. Big bos pun akhirnya tahu dan segera mengambil tindak lanjut untuk segera menetralisir keadaan. Memang, setelah big bos turun tangan dan menerapkan kebijakan solusi, akhirnya suasana kantor mulai kondusif lagi.Â
Ya, dari sini kita bisa melihat, bagaimana minimnya wawasan literasi finansial masyarakat kita. Karena saya sangat yakin, tidak hanya teman-teman kantor saya yang kena scam aplikasi ponzi ini, pasti banyak masyarakat di luar sana yang juga jadi korban investasi bodong ini.
Disinilah, bagaimana pentingnya kita melek literasi finansial untuk tidak mudah tergiur dengan investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi tanpa mempertimbangkan secara logika dan nalar.