Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diet Makanan Pengganti Beras akibat Kena Diabetes

1 Maret 2024   09:41 Diperbarui: 1 Maret 2024   09:56 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar hasil laboratorium | Dokumen Foto milik Pribadi.

Istri saya kini harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya divonis mengidap penyakit diabetes. Terkejut memang, ketika pertama kali tahu, begitu pula saya. Tapi ya begitulah kenyataannya.

Betapa tidak menyangkanya saya dan istri ketika menerima hasil laboratorium bahwa glukosa sewaktu istri saya sangat tinggi dari batas normal yaitu 377 mg/dl dengan batas normal 180 mg/dl.

Terutama istri saya yang langsung shock berat dan nyaris pingsan ketika menerima hasil pemeriksaan laboratorium tersebut.

Namun dengan begini pun kami bersyukur, karena ketahuan penyakitnya, sehingga dapat pengobatan sesuai penyakit yang diderita.

Sebelum ketahuan penyakitnya, beberapa bulan belakangan ini istri saya kerap mengeluh merasa cepat lelah, sakit kepala berkepanjangan, pusing berlarut-larut, sendi-sendi badan terasa sakit, seluruh badan terasa kebas, anxiety disorder, tremor, sering buang air kecil, dan sulit tidur.

Berobatlah istri ke faskes tingkat 1 BPJS untuk mengecek kenapa sih belakangan ini ada yang enggak beres dengan kesehatannya, tapi malah di rujuk ke spesialis penyakit jiwa, tapi juga karena adanya keluhan lainnya selain anxiety disorder, maka dokter spesialis kejiwaan memberikan rekomendasi rujukan untuk berobat ke penyakit dalam.

Nah, pas berobat ke spesialis penyakit dalam inilah akhirnya ketahuan penyakit istri saya yang ternyata berdasar hasil laboratorium istri saya kena diabetes.

Dan akhirnya, menangislah istri saya sejadi-jadinya, tapi saya coba terus menenangkan istri saya untuk tetap tabah dan sabar atas cobaan yang dialami ini. Enggak usah disesali apa yang sudah jadi kenyataan, lebih baik instrospeksi, begitulah saya menguatkan istri saya.

Ilustrasi gambar hasil laboratorium | Dokumen Foto milik Pribadi.
Ilustrasi gambar hasil laboratorium | Dokumen Foto milik Pribadi.

Namun demikian, tentunya hal ini juga menjadi bahan instrospeksi diri baik itu bagi saya dan istri untuk mengevaluasi gaya hidup pola makan kami bagi kedepannya.

Ya, tentu saja istri saya harus diet ketat dari asupan yang manis-manis, termasuk mengurangi porsi makan nasi dan mencari solusi untuk makanan pengganti beras.

Ya, untuk diet ketat ini, istri saya ternyata pyur enggak makan nasi putih, asupannya diganti dengan kentang dan laul pauknya seperti jagung, timun, wortel, telur, dan pokoknya makanan yang tidak memicu diabetes.

Saya pun untuk menyemangati istri, saya jadi ikut beradaptasi untuk mengonsumsi makanan pengganti beras atau ikut pola makan istri, tapi tetap juga sih saya dimasakan nasi oleh istri, tapi saya tetap menemani istri untuk ikut pola makannya yang anti diabetes ini.

Ternyata, lama-kelamaan saya pun bisa terbiasa menyesuaikan pola makan yang jadi diet ketat istri saya tersebut, saya jadi terbiasa makan "nasi kentang".

Ilustrasi gambar makanan pengganti beras | Dokumen Foto milik Pribadi.
Ilustrasi gambar makanan pengganti beras | Dokumen Foto milik Pribadi.

Ya, melalui artikel diary ini, tentunya saya mengimbau pembaca untuk selalu menerapkan gaya hidup pola makan yang sehat, kalau perlu rutin chek up kesehatan untuk mengetahui kondisi Anda.

Kalau sekiranya ada gejala-gejala merasa seperti yang dialami istri saya yaitu, merasa cepat lelah, sakit kepala berkepanjangan, pusing berlarut-larut, sendi-sendi badan terasa sakit, badan kebas, anxiety disorder, tremor, sering buang air kecil, dan sulit tidur.

Maka, jangan tunda lagi, segeralah berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk mengecek kesehatan Anda. Jangan dibiarkan nanti malah enggak tahu apa penyakitnya.

Nah, inilah kiranya artikel diary mengenai makanan pengganti beras dan hubungannya dengan penyakit diabetes yang dialami oleh istri saya. Semoga dari artikel ini dapat menjadi wawasan bagi bersama untuk bijak dalam hal gaya hidup dan pola makan demi kesehatan.

Demikian artikel singkat ini, semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun