Karyawan Anda sering ngilang-ngilang dari kantor dengan berbagai alasan?
Ada yang sering izin padahal izinnya enggak penting-penting banget, ada yang nyakit alias pura-pura sakit, dan bermacam alasan lainnya yang enggak logis dan penting.
Kenapa kok bisa terjadi seperti itu?
Ya, inilah situasi dan kondisi di mana karyawan sedang enggak betah kerja di kantor, mereka sudah aras-arasan mau kerja, sudah kehilangan semangat dan militansi dalam bekerja yang bisa mungkin disebabkan karena, situasi dan kondisi yang terjadi di kantor sudah enggak nyaman.
Situasi dan kondisi di atas kalau enggak diatasi, maka secara perlahan tapi pasti akan membuat kultur kantor semakin enggak kondusif dan dapat berdampak pada kebereksistensian kantor.
Bisa jadi karyawan secara perlahan tapi pasti bakal berbondong-bondong resign dari kantor dan kalau sudah begini pastinya akan berdampak pada masa depan kantor secara keseluruhan.
Sebab juga adalah, enggak semua karyawan itu resign karena gaji atau workload yang banyak, bisa jadi karena suasana kantor yang enggak nyaman dan kondusif.
Inilah yang menjadi pokok masalahnya dan agar dapatnya HR peka untuk mencari solusi yang dapat diterapkan agar karyawan bisa betah ngantor.
Lantas, apa yang bisa jadi saran untuk dapat diterapkan agar karyawan enggak sering ngilang-ngilang saat kerja di kantor?
1. Berikan apresiasi kinerja atas effort karyawan.
Ya, karyawan itu akan sangat merasa dihargai bila dalam bekerja apa yang menjadi upaya atau effort mereka itu diapresiasi secara kinerjanya, kalau pun ada hal-hal yang masih salah atau perlu diperbaiki tapi dibimbing secara bijak, bahkan bila ada punishment tapi punishment-nya mengedukasi.
HR agar dapatnya lebih peka saat mereka mencapai target pekerjaan atau mungkin saat mereka inisiatif meng-handle tugas di luar job desc. Ucapan simpel seperti, kerja kamu bagus, “thank you” or “well done” akan sangat berdampak baik bagi semangat juang mereka. Intinya ada reward dan punishment yang berdampak baik bagi karyawan.
2. Menjadi pendengar yang baik atas keluhan karyawan dengan komunikasi yang bijak.
Ya, HR juga diharapkan peka dan dapat memfasilitasi keluhan karyawan dengan bijak, karena juga ada kalanya karyawan itu stres dan perlu berkeluh kesah, bayangkan saja kalau ada karyawan yang stres tapi mereka enggak bisa cerita ke siapa-siapa. ya tambah sakit mentalnya.
Jadi, bagi Anda-anda yang sebagai HR harus siap siaga untuk mau dengan bijak mendengar keluhan mereka. Buat mereka yakin bahwa mereka enggak merasa sendiri. Ajak mereka komunikasi untuk saling terhubung dan mencari solusi bersama.
3. Menjadi penjembatan antara karyawan dengan atasan.
Dalam hal menjadi penjembatan antara karyawan dengan atasan ini, agar dapatnya HR harus bisa menyampaikan apa yang menjadi harapan atau keluhan from both sides.
Namun demikian, harus pandai memilah-milah juga, mana yang harus disampaikan dan mana yang enggak. Jangan sampai juga malahan HR menggosipkan keluhan karyawan kepada atasan, tapi menjembataninya secara cerdik agar ada care dari pihak atasan.
4. Mempertimbangkan fleksibelitas dalam kultur bekerja.
Pada umumnya orang bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja. Jam kerja panjang, lembur yang kelamaan, dan minimnya waktu istirahat sering kali jadi alasan resign.
Mereka ini enggak melulu soal menaikkan gaji, coba beri kesejahteraan mereka terhadap fleksibelitas jam kerja misalnya, fleksibelitas jam lembur misalnya, dan fleksibelitas lainnya yang dianggap perlu diterapkan.
5. Pertahankan karyawan dengan bijak kenapa mereka ingin resign atau di-hijack kantor lain.
Ya, memang enggak ada cara yang bisa menjamin karyawan bakal stay untuk enggak resign. HR harus bisa menghargai keputusan mereka bila ingin resign, bahkan bila mereka kena hijack oleh kantor lain.
Tapi, jangan juga pasrah melepas mereka begitu saja, kalau memang karyawan tersebut andal, bermutu dan berkualitas, kenapa enggak untuk dipertahankan dan perjuangkan mereka untuk tidak di-hijack kantor lain.
Dengan cara bijak seperti, menawarkan penghasilan lebih tinggi misalnya, memberi posisi jabatan yang lebih baik dari yang sedang didudukinya saat ini misalnya, memperbaiki kultur kantor misalnya, dan sebagainya.
Nah, inilah kiranya beberapa hal yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan tips bagi HR agar karyawan dapat betah bekerja di kantor. kalau mungkin ada tips lain sangat dipersilahkan ditambahkan untuk semakin memperkaya wawasan bagi kita bersama.
Demikian artikel ini, semoga dapat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H