Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sulit Terpanggil Interview, Reformasi CV Kamu dan Terapkan Hal Ini

29 Januari 2024   05:07 Diperbarui: 29 Januari 2024   07:09 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman sudah pada bekerja eh kok kamu masih nganggur belum dapat kerjaan. Padahal kamu sudah berupaya semaksimal mungkin dalam mencari kerja ini CV sudah maksimal kamu bikin eh masih gagal, kok bisa sih?

Baik, terkait CV ini, maka dalam hal ini saya pernah punya keponakan yang mengalamai hal di atas, dan pada akhirnya dirinya datang kepada saya untuk minta bantuan konsultasi atau coaching terkait kenapa kok sering gagal hal CV ini dan termasuk ketika pernah sesekali ada sesi interview.

Sebut saja keponakan saya tersebut namanya adalah Rafa, seorang fresh graduate yang merupakan lulusan universitas ternama di Samarinda yang baru saja lulus pada tahun 2023 lalu. Dirinya adalah lulusan fakultas ekonomi jurusan akuntansi.

Tapi enggak tahu kenapa cv yang dikirimnya ke berbagai perusahaan atau kantor banyak yang enggak lolos screening. Memang pernah sih katanya ada satu kali panggilan, tapi setelahnya dia kena ghosting, enggak ada kabar lagi dari rekruter. 

Akhirnya Rafa kembali mencoba menyebar ratusan CV lagi ke berbagai kantor. Tapi hasilnya kurang lebih sama. Sampai pada akhirnya Rafa menyerah dan jatuh pada titik nadirnya, dan datang kepada saya untuk minta bantuan.

Ya, ternyata setelah saya cek, CV rafa berantakan, standar banget, bahkan satu CV dia pergunakan untuk melamar berbagai posisi alias tidak spesifik melamar diposisi yang dibutuhkan atau ditentukan oleh rekruter, kaidah bahasanya hancur, dan pengalaman enggak ada.

Lantas, apa yang selanjutnya terjadi?

Ilustrasi gambar saat wawanvara kerja | Dokumen foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar saat wawanvara kerja | Dokumen foto via Freepik.com

Ya, perombakan pun di mulai, Rafa dengan rajin mengikuti saran saya untuk mulai mereformasi atau merevisi CV nya, mulai dari merombak model CV nya, memperbaiki kaidah penggunaan bahasa, melamar sesuai spesifikasi pekerjan yang diinginkan rekruter dan melengkapi seluruh data persyaratn yang diminta.

Nah, selama revisi pekerjaan ini juga Rafa saya minta untuk ikut pelatihan-pelatihan kerja di balai latihan kerja sesuai dengan spesifikasi pada posisi yang dilamarnya, kebetulan kan dia juga punya Kartu Prakerja. Ya mestinya harus di manfaaatkanlah.

Selain mengikuti latihan prakerja, saya juga menitipkan Rafa untuk magang di perusahaan kawan saya sesuai dengan latar belakang akademisinya yaitu lulusan akuntansi.

Hal ini saya sarankan agar Rafa tidak buang-buang waktu melamar kerja bukan pada posisi yang dibutuhkan. Sekaligus memantapkan pengalamannya untuk jadi referensi rekruter.

Setelah beberapa kali revisi dan dibekali dengan magang dan latihan prakerja akhirnya Rafa mulai banyak mendapat perhatian, CV nya mulai laku atau lolos screening, Rafa pun senangnya bukan main terkait hasil yang dicapainya. 

Dalam hal ini, Rafa pun saya bekali dengan latihan interview dan termasuk tip dan trik menghadapi interviewer agar Rafa lebih prepared dalam menghadapi sesi interview. 

Pada akhirnya Rafa berhasil mendapat pekerjaaan sesuai dengan posisi yang dilamarnya. Sebenarnya sih perusahaan kawan saya yang tadi saya titipkan Rafa untuk magang mau merekrutnya secara permanen, tapi Rafa memilih bekerja di perusahaan yang sekarang merekrutnya.

Nah, itulah perjuangan keponakan saya Rafa dalam mencari kerja, karena kesulitannya mendapat kerja akhirnya datang ke saya untuk minta coaching dan mentoring sampai akhirnya dapat pekerjaan.

Lantas juga, apa intisarinya apa yang bisa disimpulkan dari kronologis soal Rafa di atas?

Ya, alasan kenapa kamu sulit mendapatkan pekerjaan, maka bisa saja karena CV kamu standar banget atau tampil apa adanya, maka perbaiki CV ini dengan mengedepakan kreatifitas. Gunakan kaidah bahasa yang benar dan lengkapi semua data yang diminta.

Lamarlah posisi yang sesuai dengan yang ditentukan oleh perusahaan atau kantor, sebab akan percuma bila melamar kerja tapi tidak tepat pada posisi yang dilamar. CV akan jadi sampah peradaban perekrutan.

Jangan hanya menyebar CV ke berbagai perusahaan atau kantor tapi diri tidak berisi pengalaman soal posisi pekerjaan yang dilamar. Setidaknya kamu bekali diri dengan mengikuti latihan prakerja atau magang. Sehingga ada daya dukung yang bisa jadi pertimbangan rekruter.

Terakhir yang terpenting adalah networking atau jaringan, seperti yang terjadi pada Rafa tadi di atas, dia datang kepada saya untuk minta bantuan karena saya adalah jaringannya.

Nah begitulah juga seharusnya kamu, coba kamu cari networking ini, ke teman kamu yang sudah dapat kerja duluan misalnya, ke senior angkatan kuliah kamu yang sudah sukses bekerja misalnya. Siapa tahu ada peluang CV kamu membaik dan kamu dapat kerjaan.

Inilah kiranya yang bisa penulis sarankan, semoga bisa menjadi saran dan masukan serta referensi bagi bersama. 

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun