Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rotasi Job Desc Kantor Bukan Punishment, Kenapa Harus Diterapkan?

16 Januari 2024   13:54 Diperbarui: 18 Januari 2024   08:40 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar rotasi jabatan di suatu kantor | Dokumen Foto Via Freepik.com

"Ah ini bos sentimen nih dengan saya, kok saya harus kena rotasi sih, kalo dirotasinya sama-sama jabatan basah sih oke, tapi ini kering lah."

"Gua kayak dihukum aja nih dipindahin ke jabatan kering enggak ada apa-apanya gini nih. Ah gak rela mah gua dipindahin gini. Jadi enggak semangat kerja."

"Gimana nih menurut lu Git, lu kan kena juga nih, lebih kering dari gua lagi jabatan baru lu, gimana kita protes kah sama bos soal ini."

"Ah, kalau gua sih loyal aja, karena keputusan rotasi ini pasti sudah dengan berbagai pertimbangan yang matang, jadi saya ya terima aja sih."

"Ah, enggak asik lu Git."

"Ahahaha. Lu mau protes ya protes aja sono jangan ngajak gua. Hohohoho."

"Iyaaa."

Ya, begitulah dalam pengalaman saya didunia kerja ketika saya pernah menemukan kasus ketidakberterimaan salah satu rekan kerja di kantor saya saat kantor sedang menerapkan rotasi job desc, yang khususnya pada saat itu rotasi job desc ada pada tingkatan leader.

Saya sendiri pun termasuk yang kena rotasi, meskipun saya sudah merasa pas bahkan nyaman alias kena zona nyamannya di jabatan yang sedang saya duduki, tapi saya ya biasa saja sih ketika harus dirotasi ke jabatan lainnya, bahkan lagi meskipun jabatan yang baru ini bukan passion saya dan benar-benar baru.

Bagi saya, ini adalah bagian dari pengembangan dan peningkatan kemampuam diri, bagi saya dipercaya dengan tanggung jawab jabatan job desc yang baru bukan saya anggap sebagai punishment tapi adalah suatu kehormatan.

Ya, yang namanya rotasi job desc itu adalah sudah kebijakan kantor. Pastinya dalam menerapkannya sudah benar-benar dipertimbangkan dengan baik. Pastinya juga para unsur atasan atau user dan manajemen tidak akan sembarangan menerapkannya. 

Karena dalam hal rotasi ini memang dipertimbangkan dengan berbagai aspek dan parameter latar belakang alasan mendasar dan penilaian mutu serta kualitas.

Nah, secara umumnya terkait kenapa sih harus ada rotasi job desc, apa yang menjadi alasan mendasarnya, berikut ini yang bisa penulis referensikan:

Ilustrasi gambar rotasi jabatan di suatu kantor | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar rotasi jabatan di suatu kantor | Dokumen Foto Via Freepik.com

1. Pertimbangan berdasar pembinaan, pengembangan karier dan peningkatan SDM.

Dalam hal ini kantor berhak melakukan pembinaan terhadap karyawan dalam rangka meningkatkan mutu, kemampuan, dan kualitas karyawan.

Termasuk juga sebagai bagian dari memberikan pengetahuan dan pengalaman serta sebagai bagian dari jalan perkembangam karier karyawan untuk jadi bahan referensi menapaki jenjang karier pada level berikutnya.

2. Pertimbangan berdasar faktor mencegah risiko penyalahgunaan wewenang dan jabatan karena sudah lama menjabat.

Kelamaan menjabat pada satu posisi tertentu dapat berisiko juga pada terjadinya penyalahgunaan wewenang dan jabatan.

Pada jabatan strategis tertentu yang berkaitan dengan keuangan misalnya, kalau terlalu lama dijabat seseorang maka tentu berisiko.

Sehingga di sinilah yang jadi alasan kenapa kantor harus menerapkan rotasi jabatan karena pertimbangan faktor risiko tersebut.

3. Pertimbangan berdasar karena kinerjanya yang perlu diperbaiki.

Ya, tidak dimungkiri rotasi job desc ini dilatar belakangi juga karena faktor buruknya kinerja karyawan dalam mengemban amanah job desc-nya.

Sehingga kantor perlu menggantinya dengan talent yang lain dalam rangka membina karyawan yang kinerjanya buruk tadi agar lebih baik lagi.

4. Pertimbangan berdasar faktor mengatasi kejenuhan sehingga perlu penyegaran.

Lama menjabat dalam satu posisi bisa menimbulkan titik jenuh, sebab kalau karyawan sudah terlihat jenuh pada job desc-nya yang terlalu lama dijabat maka kinerjanya pastinya turut terdampak.

Sehingga di sinilah yang menjadi pertimbangan kantor untuk melakukan rotasi job desc dalam rangka juga penyegaran untuk meningkatkan kinerja.

5. Pertimbangan berdasar kaderisasi.

Kaderisasi bagi masa depan kantor itu penting, kantor perlu menempatkan talent-talent baru dalam suatu job desc dalam rangka regenerasi serta menghindari kondisi irreplaceable.

Termasuk juga sebagai bagian dari peningkatan jenjang karier, hal ini guna memberi kesempatan talent baru kalau memenuhi syarat tentu boleh naik level ke satu tingkat lebih tinggi. 

-----

Yang jelas, rotasi job desc kantor ini pasti akan diterapkan oleh kantor, jadi ya memang harus loyal dan siap bila pada saatnya harus kena giliran rotasi job desc ditempatkan pada jabatan yang baru.

Enggak ada istilah job desc dengan jabatan basah dan kering bagi kantor dalam menerapkan rotasi ini. Kalau ada yang merasa begitu pasti ada apa-apanya, makanya jadi enggak terima ketika kena rotasi. Jadi kalau kena rotasi, ya sudah, loyal saja dan harus siap.

Menduduki jabatan tertentu apalagi yang katanya jabatan basah misalnya, ya enggak akan langgeng, karena sewaktu-waktu bisa tergantikan dengan sistem rotasi.

Jadi, ya jangan rasa ketidakberterimaan yang dikedepankan kalau kena rotasi, akan percuma karena tetap juga harua dilakoni, lebih baik tetap loyal pada apa yang menjadi keputusan kantor dan harus siap untuk menjalaninya dengan penuh dedikasi.

Demikian kiranya artikel ini. Semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun