Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Agar Diskusi Rapat Tidak Menjadi Arena Debat Kusir Belaka

25 Desember 2023   09:12 Diperbarui: 25 Desember 2023   11:23 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meraih satu suara untuk suatu kesepakatan bersama ataupun kesepakatan kelompok dalam forum rapat diskusi team work memang bukanlah perkara gampang. Kenapa begitu?

Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam team work. Sebab, setiap individu atau pihak dalam forum diskusi tentu memiliki pendapatnya masing-masing.

Yang jelas, kedepannya hasil diskusi akan sangat mempengaruhi terkait keputusan apa yang nantinya bisa diambil dalam forum diskusi namun keputusan yang dihasilkan tersebut adalah dapat diterima dan disepakati secara bersama oleh seluruh anggota team work.

Ya. Setiap anggota team work pastinya punya berbagai macam isi kepala yang ingin diungkapkan dalam forum diskusi, sehingga terdapat perbedaan-perbedaan pendapat dan penyampaian aspirasi para anggota team work dalam forum diskusi.

Bahkan, perdebatan diantara sesama rekan bisa saja terjadi, ada yang berusaha mempertahankan keinginannya ataupun kepentingannya dengan argumen mereka masing-masing.

Tidak dimungkiri bahwa yang sering banget terjadi adalah, diskusi team work yang semestinya bisa menyatukan perbedaan pendapat dalam forum diskusi tersebut, eh justru berdampak buruk pada soliditas team work.

Hal ini karena setelahnya usai, forum diskusi berujung konflik dan perdebatan berlanjut di luar forum diskusi yang pada akhirnya team work malah jadi enggak solid dan kompak, pecah kongsi.

Bahkan yang lebih parah hingga terjadi blok-blokan akibat dari gagalnya forum diskusi team work untuk mencapai keputusan yang disepakati bersama dalam rangka satu visi.

Biasanya kondisi ini terjadi disebabkan karena tim leader atau pihak yang seharusnya bisa memimpin atau mungkin pimpinan diskusi yang ditunjuk dalam memimpin jalannya forum diskusi, namun ternyata dalam memimpin diskusi tidak kompeten layaknya "singa ompong."

Tim leader atau pimpinan diskusi enggak bisa membawa dan mengelola forum diskusi dengan baik, bahkan malah jadi terbawa memihak, terkesan berat sebelah, hingga jadi otoriter, ada perdebatan bukannya mampu mengelolanya tapi justru terbawa emosional.

Sehingga ketika ada yang terlalu mendominasi pembicaraan dalam forum diskusi, atau ada yang terlalu idealis dengan kemauan, keinginan, kepentingan, pendapatnya sendiri dan sejenisnya, justru tim leader gagal dalam mengatasinya dan mengendalikannya, serta gagal menetralisir diskusi team work.

Ilustrasi gambar saat diskusi bersama rekan kerja dalam suatu rapat teamwork | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar saat diskusi bersama rekan kerja dalam suatu rapat teamwork | Dokumen Foto Via Freepik.com

Jadinya apa, ya forum diskusi hanya jadi arena "debat kusir" belaka, jadi arena konflik enggak bermutu akibat keputusan yang dihasilkan ngambang enggak jelas "juntrungannya", berat sebelah, dan enggak bisa diterima oleh seluruh peserta forum diskusi.

Ya, disinilah yang sejatinya sangatlah begitu tampak, bagaimana sebegitu pentingnya dan krusialnya peran seorang pimpinan forum rapat ataupun tim leader sebagai pemimpin forum diskusi dalam suatu diskusi pada team work.

Oleh karenanya, tim leader atau yang ditunjuk untuk bertindak sebagai pemimpin dalam forum diskusi haruslah wajib memiliki kompetensi yang baik dalam memimpin forum diskusi.

Sebab, pemimpin diskusi adalah yang mem-bridging dan mengantarkan seluruh pendapat-pendapat ataupun aspirasi dari para anggota teamwork kepada forum diskusi, agar nantinya saat akhir, seluruh hasil keputusan forum diskusi dapat diperoleh kesepakatan bersama atau kolektif

Lantas, bagaimana sih kira-kira yang dapat diterapkan, agar seorang tim leader sebagai pemimpin diskusi atau yang ditunjuk memimpin forum diskusi dapat memimpin forum diskusi team work dengan baik dan bijaksana?

Ilustrasi gambar saat diskusi bersama rekan kerja dalam suatu rapat teamwork | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar saat diskusi bersama rekan kerja dalam suatu rapat teamwork | Dokumen Foto Via Freepik.com

1. Tim leader sebagai pemimpin forum diskusi atau siapapun yang ditunjuk memimpin forum diskusi harus bisa memasilitasi dan memampung sekumpulan ide, gagasan, dan saran dari anggota team work.

Maksudnya disini adalah, dalam hal ini, tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk sebaiknya mengumpulkan terlebih dahulu, ide-ide, gagasan, maupun berbagai saran dari anggota team work.

Karena tentunya, setiap anggota team work pasti memiliki ide-ide dan gagasan kreatifnya masing-masing, termasuk juga punya saran-saran inovatif yang perlu dipertimbangkan dalam forum diskusi.

Setelah seluruhnya sudah dapat terfasilitasi dan ditampung oleh forum diskusi, barulah dibawa dalam forum diskusi dan dibahas secara bersama-sama dalam forum diskusi.

Hal ini sekaligus juga menegaskan, bahwasanya seluruh anggota team work berhak didengar pendapatnya dan berhak untuk menyuarakan pendapatnya dalam forum diskusi, sehingga forum diskusi jadi demokratis.

2. Tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk harus bisa membawa forum diskusi dengan suasana yang interest people atau keterlibatan antusias peserta diskusi.

Maksudnya di sini adalah, tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk harus bisa mendorong semua anggota team work tidak hanya diam atau pasif semata, tapi seluruhnya mau terlibat aktif untuk berbicara atau mengungkapkan pendapat secara terbuka dan nyaman.

Dalam hal ini juga tentunya adalah dapat mencegah terjadinya dominasi forum diskusi yang hanya bertitik tumpu pada satu atau dua orang saja ataupun satu atau dua pihak saja dalam team work, bahwa seluruhnya anggota team work punya andil untuk bersuara dalam forum diskusi.

Disinilah juga tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk harus bisa secara cerdas dan cermat serta bijaksana dalam menjembatani forum diskusi.

Termasuk harus bisa memasilitasinya dengan cara memberi feedback yang elegan dari suasana diskusi yang tercipta ketika dalam forum diskusi muncul berbagai pendapat, perbedaan pendapat, dan aspirasi yang disampaikan oleh para anggota team work, begitu juga dalam mengelola dan mengendalikan konflik atau perdebatan dalam forum diskusi.

3. Tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk sebaiknya netral.

Maksudnya di sini adalah, tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk harus bisa menciptakan rasa saling menghargai dan empati dalam forum diskusi, tidak ada yang di "anak emaskan", tapi semua punya hak yang sama untuk bersuara.

Selain itu juga adalah, harus mampu memosisikan diri dengan bijaksana, dapat menyikapi dengan bijak bahwa setiap anggota team work yang menyampaikan ide, saran, dan pendapatnya dengan tidak melihat siapa individu atau pihak yang menyampaikannya dalam forum diskusi. Namun selalu berfokus dan konsisten pada apa yang menjadi ide, saran, dan pendapat yang disampaikannya melalui forum diskusi.

Sehingga di sini dapat tercipta asas sama rata dan ada iklim demokrasi, bahwa semua anggota team work berhak menyampaikan pendapat dan aspirasi serta menegaskan bahwa tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk ternyata dapat bertindak netral dalam memimpin forum diskusi.

-----

Hal penting yang enggak boleh ketinggalan juga adalah, bahwa tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk harus bisa menjadi pribadi yang active listener, yaitu berkenan selalu mendengar dan tidak serta merta memotong pembicaraan siapapun anggota team work yang menyampaikan aspirasinya dalam forum diskusi.

Nah, setelah ketiga hal di atas sudah dijalankan dalam forum diskusi, maka barulah masuk pada pembahasan pokok secara bersama pada forum diskusi, dan pada saat dibahas bersama inilah tim leader sebagai pemimpin diskusi atau pimpinan diskusi yang ditunjuk harus cermat dan kompeten memainkan perannya dalam rangka menganalisis dan mengeliminir ide, saran, dan pendapat anggota team work.

Termasuk juga dalam memastikan, manakah yang sekiranya paling bisa efektif dan bisa mempermudah forum diskusi dalam rangka menghasilkan titik temu yang pada akhirnya dapat menciptakan keputusan yang rasional dan logis, namun sesuai dengan tujuan yang diinginkan secara kolektif ataupun dapat diterima bersama.

Nah, demikianlah kiranya yang bisa penulis bagikan dalam artikel ini, semoga dari apa yang sudah penulis bagikan ini dapat bermanfaat, baik itu bagi penulisnya maupun bagi bersama.

Artikel yang ke 196 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun